Ragam
Simak 5 Cara Cegah Panic Selling dalam Berinvestasi
Saat Anda berinvestasi, tentu perlu memperhitungkan dengan matang. Penghitungan terutama dibutuhkan ketika ingin melakukan pelepasan portofolio investasi, terutama saham. Simak lima cara mencegah panic selling dalam berinvestasi agar Anda tidak terjebak dalam pusaran risiko kerugian.
1. Pilih Perusahaan dengan Fundamental yang Baik
Sebelum membeli saham, penting bagi kita untuk memahami perusahaan tersebut secara menyeluruh, termaksuk juga fundamental perusahaan. Dengan memahami aspek fundamental perusahaan, kita dapat dengan lebih selektif menentukan apakah perusahaan tersebut layak untuk diinvestasikan atau tidak. Walaupun memerlukan banyak waktu, namun informasi fundamental perusahaan ini nantinya akan membuat kita tenang meskipun pasar sedang bearish.
2. Baca Berita Secukupnya
Paparan berita saham yang berlebihan dapat menimbulkan rasa takut dan rasa tidak tenang sehingga bisa menyebabkan panic selling. Karena itu sebaiknya kita hanya membaca berita yang berkaitan dengan saham yang kita miliki saja.
Baca Juga :
- Mau Tahu, Begini Sejarah Jalan Malioboro Yogyakarta
- Yuk Simak, Cara Bikin Emoji Mix yang Sedang Viral di FYP TikTok
- Inilah 7 Tanda Keuangan Anda Semakin Kuat, Cek Sekarang!
3. Tunggu Kepanikan Selesai
Hal pertama yang harus dilakukan ketika mengalami kepanikan pasar modal adalah menenangkan diri dan jangan melakukan transaksi di bursa terlebih dahulu. Saat kondisi sudah tenang dan lebih memahami penyebab kepanikan di bursa dan efeknya terhadap saham yang dimiliki, kita dapat kembali melakukan investasi sesuai dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Apabila diperlukan, kita juga dapat membuat rencana baru untuk menyesuaikan dengan kondisi baru yang sedang dialami.
4. Tetap Simpan Saham yang Ada
Setelah memahami bagaimana kondisi kepanikan pasar modal, apabila ternyata trennya ikut bearish, maka tidak perlu panik karena penurunan harga saham adalah hal yang wajar. Kemudian kembali lakukan analisis fundamental untuk memastikan performa keuangan perusahaan saat ini dan prospek perusahaan ke depannya. Apabila prospeknya baik maka tetap simpan saham tersebut. Apalagi jika jangka waktu investasinya masih panjang.
5. Siapkan Uang Cash
Memiliki investasi yang besar bukan berarti tidak mengharuskan kita untuk memiliki cash. Selalu memiliki uang cash adalah salah satu antisipasi jika terjadi krisis. Dengan memiliki cash, kita tidak perlu panik ketika krisis karena masih bisa tetap memenuhi kebutuhan dengan uang tersebut.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Azura Azka Syavira pada 24 Jan 2022