Ragam
Simak 6 Aktivitas yang Bisa Meningkatkan IQ
JAKARTA – Pernahkah kalian bertanya-tanya apakah IQ bisa ditingkatkan? Ternyata, hal itu mungkin saja dilakukan dengan jenis latihan intelektual yang tepat.
Sejumlah penelitian menunjukkan adanya berbagai cara untuk mengembangkan keterampilan penting yang biasanya diukur melalui tes IQ.
Intelligence quotient atau IQ adalah ukuran kemampuan mental seseorang serta perbandingannya dengan orang lain seusianya. Konsep pengukuran ini mulai populer pada tahun 1900-an berkat seorang psikolog asal Prancis bernama Alfred Binet.
Tingkat IQ seseorang dinilai melalui tes standar yang dilakukan oleh psikolog berlisensi, atau dalam beberapa kasus, oleh tenaga ahli kesehatan mental dengan pelatihan tingkat pascasarjana. Ketika tes ini diikuti banyak orang, skor yang diperoleh dapat dibandingkan satu sama lain.
Tingkat IQ seseorang mengukur kemampuan bernalar, serta aspek lain seperti visualisasi spasial, daya ingat, dan analisis kuantitatif.
Meskipun hal-hal tersebut penting sebagai indikator kecerdasan, itu bukanlah satu-satunya. Kecerdasan kognitif saja juga tidak cukup untuk memprediksi kecerdasan atau kesuksesan seseorang dalam hidup.
Aktivitas yang Bisa Meningkatkan IQ
Dilansir dari Helthline, berikut aktivitas yang bisa meningkatkan IQ:
1. Latihan Memori
Latihan yang berhubungan dengan memori tidak hanya membantu meningkatkan daya ingat, tetapi juga memperkuat kemampuan penalaran dan bahasa.
Bahkan, latihan memori sering dimanfaatkan dalam penelitian untuk melihat keterkaitan antara ingatan dengan bahasa serta pemahaman seseorang terhadap suatu objek fisik.
Karena penalaran dan bahasa termasuk dalam ukuran kecerdasan, aktivitas memori dapat berperan dalam mengembangkan kecerdasan. Beberapa contoh latihan memori antara lain, teka-teki gambar (jigsaw puzzle), teka-teki silang, permainan kartu konsentrasi atau mencocokkan kartu, dan sudoku.
Kalian bisa memulai dengan aktivitas sederhana. Luangkan 15-30 menit setiap hari untuk mengerjakan puzzle atau game memori. Dengan rutin melakukannya, otak akan terlatih sehingga bekerja lebih cepat dan efisien.
2. Aktivitas Kendali Eksekutif
Kontrol eksekutif adalah kemampuan untuk mengatur aktivitas kognitif yang kompleks serta fungsi tingkat tinggi, seperti membuat keputusan, memusatkan perhatian, hingga merencanakan dan mengelola tugas.
Kontrol eksekutif merupakan bagian dari fungsi eksekutif, yang juga mencakup pengaturan dan pengendalian diri. Sejumlah penelitian menunjukkan fungsi eksekutif memiliki kaitan erat dengan fluid reasoning atau penalaran fleksibel, yang menjadi salah satu aspek penting dari kecerdasan manusia.
Beberapa aktivitas yang dapat melatih kontrol eksekutif antara lain scrabble, pictionary, hingga teka-teki logika (brainteasers).
3. Keterampilan Relasional
Relational Frame Theory (RFT) berkaitan dengan kognisi manusia dan perkembangan bahasa melalui hubungan asosiatif. Teori ini berpendapat dasar dari bahasa dan kemampuan kognitif tingkat tinggi adalah kemampuan untuk mengaitkan, yaitu membuat hubungan dua arah antara satu hal dengan hal lainnya.
Sebagai contoh, memahami bahwa kata “dinner” dan “makan malam” sama-sama merujuk pada makan malam meskipun menggunakan istilah berbeda.
Penelitian tahun 2016 mendukung temuan sebelumnya yang menunjukkan penerapan RFT sebagai metode intervensi dapat meningkatkan skor IQ anak secara signifikan. Studi yang sama juga menemukan bahwa anak mengalami peningkatan kemampuan penalaran verbal dan numerik setelah mengikuti intervensi berbasis RFT.
4. Belajar Alat Musik
Kalian tidak perlu menjadi musisi terkenal untuk bisa merasakan manfaat dari belajar memainkan alat musik. Sebuah penelitian menemukan mengikuti pelajaran musik selama 75 menit per minggu selama 12 minggu dapat meningkatkan skor IQ anak-anak usia prasekolah secara signifikan.
Orang dewasa pun bisa mendapatkan manfaat dari belajar musik. Studi lain menemukan adanya hubungan positif antara lamanya seseorang berlatih musik dengan kemampuan fungsi eksekutifnya.
Mengingat peran penting memori dalam kecerdasan, mempelajari alat musik yang sudah lama ingin kaliancoba bisa memberikan dampak baik bagi peningkatan IQ. Meski begitu, sekadar mendengarkan musik juga bermanfaat, bahkan lingkungan yang diperkaya dengan musik dapat meningkatkan skor IQ verbal pada anak-anak.
5. Belajar Bahasa Baru
Tidak heran jika mempelajari lebih dari satu bahasa memberikan banyak manfaat bagi otak manusia dan semakin dini dimulai, hasilnya akan semakin baik. Namun, usia ketika seseorang belajar bahasa baru bisa menentukan apakah hal tersebut benar-benar berpengaruh terhadap peningkatan kecerdasan.
Namun, bukan berarti belajar bahasa di usia dewasa tidak bermanfaat. Meski peningkatannya pada IQ mungkin tidak terlalu besar, kemampuan kognitif tetap bisa terasah. Jadi, jika ingin mengembangkan kecerdasan sekaligus menambah keterampilan baru, mempelajari bahasa asing bisa menjadi pilihan yang tepat.
6. Rutin Membaca
Tidak bisa dipungkiri, buku memiliki peran besar dalam perkembangan kognitif manusia. Bahkan, manfaatnya akan lebih terasa ketika kegiatan membaca menjadi bagian dari interaksi dan ikatan antara orang tua dan anak.
Sebuah penelitian menemukan anak-anak yang rutin dibacakan buku oleh orang tuanya menunjukkan perkembangan bahasa dan kemampuan kognitif yang lebih baik.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 07 Sep 2025