Smartfren-Alibaba, Bangun Perusahaan Patungan Berbasis Digital di Indonesia

Smartfren (ist)

JAKARTA –  Emiten telekomunikasi Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berkolaborasi dengan raksasa teknologi asal China, Grup Alibaba mendirikan perusahaan patungan (joint venture) berbasis digital, pada 22 Desember 2021.

Direktur Smartfren Telecom, Anthony Susilo mengatakan bahwa perseroan lewat anak usahanya, PT SF Digital Commerce (SFDC) secara efektif sebesar 99,9% melalui PT SF Digital Terdepan, dan Fonixtree Digital Singapore Ltd (FDSL) telah membentuk perusahaan patungan bernama PT Nuri Gaya Citra (NGC).

“NGC didirikan dengan tujuan untuk memberikan layanan nilai tambah digital kepada pelanggan perseroan dan diharapkan dapat meningkatkan engagement pelanggan,” ujarnya melansir TrenAsia.com, jejaring WongKito.co, Senin, 27 Desember 2021.

Baca Juga:

Pada tahap awal, kata Anthony, setoran modal untuk perusahaan patungan ini sebesar Rp7,25 miliar. Kendati begitu, ia memastikan setoran modal berikutnya jika diperlukan bakal ditentukan di kemudian hari.

FDSL sendiri merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Whale Cloud Technology Co., Ltd, sebagai bagian dari ekosistem Alibaba, salah satu raksasa teknologi paling bernilai di dunia yang dimiliki oleh ‘crazy rich’ asal negara Tirai Bambu, Jack Ma.

Perusahaan ini disebut-sebut sebagai mitra penting dalam ekosistem layanan perangkat lunak Alibaba Cloud yang berfokus sebagai perusahaan global terkemuka di bidang teknologi intelejen data, dan diklaim sebagai pemimpin dunia dalam transformasi digital.

“Tidak ada hubungan afiliasi antara SFDC dengan FDSL dan tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasinal, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” tegas Anthony.

Sebelumnya, perseroan dikabarkan tengah menjalin kedekatan dengan Alibaba. Tersebar kabar bahwa perusahaan milik Jack Ma itu akan membeli kepemilikan saham FREN pada akhir tahun ini. Rumor ini mencuat pascaakusisi PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) oleh Smartfren.

Manajemen FREN tidak membenarkan atau menampik kebenaran isu tersebut. Pihaknya hanya menyatakan perseroan terbuka kepada investor lokal maupun global. Perseroan menilai segala bentuk kolaborasi dengan investor global dapat membuka kesempatan Smartfen untuk berkembang lebih pesat.

"Namun demikian sampai dengan saat ini, belum ada kesepakatan mengenai hal ini yang bisa diumumkan kepada publik," tulis manajemen FREN melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 13 Oktober 2021.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Drean Muhyil Ihsan pada 28 Dec 2021 

Bagikan

Related Stories