SMKN 5 Palembang Laksanakan Ujian TPA

Suasana pelaksanaan ujian TPA jalur Mandiri di SMK Negeri 5 Palembang

PALEMBANG, Wongkito.co - SMK Negeri 5 Palembang, yang merupakan salah satu sekolah paling diminati di Sumatera |Selatan melaksanakan ujian Tes Potensi Akademik (TPA). Ujian dilakukan menerapkan protokol kesehatan mengantisipasi paparan COVID-19.

 Ketua Panitia PPDB SMK Negeri 5 Palembang, Aan Novrianto mengatakan ujian TPA ini dilaksanakan dalam dua sesi, satu sesi diberi waktu selama 2 jam.

 "Kalau untuk soalnya kita buat sendiri dan tesnya pun pelajaran standar. Seluruhnya ada 50 soal ya, yang terdiri dari pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA dan Matematika," kata Aan, di Palembang, Rabu (24/6).

 Dia menjelaskan pihaknya menggunakan 18 ruang tes, setiap ruang ada 15 orang dengan jarak 1,5 meter. Yang diikuti sebanyak 520 peserta.

"Sesi pertama dari pukul 08.00-10.00 dan sesi kedua dari pukul 10.00-12.00. Untuk ujian TPA ini kita hanya menerima 400 calon siswa sebelumnya telah dilaksanakan jalur PMPA, zonasi dan afirmasi," jelasnya.

 Lanjutnya, untuk memastikan penerapan antisipasi penyebaran virus pihaknya telah menyediakan alat pengecek suhu badan serta menyediakan masker, tempat cuci tangan dan hand sanitizer.

 "Sebelum masuk gerbang sekolah, para peserta di cek terlebih dulu suhu badannya. Kita juga telah menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer," terang Dia.

 Kepala SMK Negeri 5 Palembang, Zulfikri menambahkan, jumlah siswa yang diterima ada sebanyak 15 rombongan belajar (rombel), dan setiap rombel ada 36 siswa.


"Total seluruhnya ada sebanyak 540 peserta didik yang kita terima, terdiri dari empat rombel Multimedia, satu rombel Teknik Produksi Pertelivisian dan Program Penyiaran, satu rombel untuk Animasi, empat rombel untuk Akuntasi, dua rombel Administrasi Perkantoran dan tiga rombel untuk Pemasaran," beber Zulfikri.


Ia menambahkan, jurusan yang masih favorit saat ini Administrasi Perkantoran, karena sampai kini cara berpikir masyarakat setelah lulus sekolah berharap anaknya bisa bekerja di kantoran.

Padahal jurusan lainnya juga menjanjikan untuk masa depan anak, tambah dia.

Sementara itu, Kasi Peserta Didik SMK Disdik Sumsel, Sri Wahyuni menuturkan, pelaksanaan tes ini bukanlah memaksa. Pasalnya memang khusus SMK dan jurusan tertentu harus dilaksanakan tes secara langsung.

Ia mencontohkan, untuk jurusan teknik itu ada tes buta warna, tidak mungkin tes secara daring diterima, namum pada kenyataannya tidak bisa membedakan mana kabel warna merah dan hijau.


"Saya rasa tes ini tidak memberatkan tetapi memiliki tujuan yang sama-sama baik kedepannya," ujarnya.

 Pengumuman dijadwalkan 27 Juli 2020, melalui website sekolah masing-masing. Ada 300 SMK di Sumsel baik negeri dan swasta.

"Negeri ada 114 SMK dan swasta ada 186 SMK se Sumsel. Untuk daya tampung sesuai kebutuhan sekolah masing-masing. Sebelum pelaksanaan PPDB sekolah melaporkan dulu ke Disdik Sumsel berapa siswa yang akan diterima, setelah itu kepala dinas akan menekennya," tutupnya. (Cha)

 

 

Bagikan

Related Stories