Speedboat ke Jalur kini Bersaing dengan Travel, ini Ungkapan Pengemudi

Speedboat ke Jalur kini Bersaing dengan Travel, ini Ungkapan Pengemudi (Foto WongKito.co/magang1/magang2)

PALEMBANG, WongKito.co  - Speedboat atau kapal berbahan fiber glass yang menjadi sarana transportasi utama di kawasan perairan Sungai Musi kini mulai mendapatkan saingan. Warga di perairan Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan kini mulai beralih menggunakan angkutan darat atau travel.

Seorang pengemudi speedboat, Suharto (55) mengungkapkan sejak beberapa tahun ini terjadi penurunan penumpang speedboat yang dikendarainya.

"Dulu masyarakat di kawasan perairan hanya mengandalkan angkutan sungai untuk pulang dan pergi ke Palembang, kini sudah ada travel," kata pria yang telah mengenderai speedboat sejak tahun 1992 itu, saat dijumpai di Dermaga Ampera, Sabtu (27/7/2024).

Baca Juga:

Ia bercerita akibat dari beralihnya penumpang ke travel tersebut kini pelanggan mulai sepi, kadang sehari hanya dua orang penumpang bahkan pernah kosong.

"Selama lebih dari tiga dekade, saya telah menyaksikan banyak perubahan di sepanjang Sungai Musi. Dari awal saya mengendarai speedboat dengan tarif hanya Rp 5 ribu, sekarang tarifnya mencapai Rp 80 ribu ntuk perjalanan dari Air Saleh ke Palembang, dan Rp 160 ribu untuk perjalanan pulang-pergi," kata Suharto.

Dia menjelaskan ketika penumpang sedikit, maka bisa rugi, tetapi kalau banyak baru untung.

Sehari kalau ramai bisa mendapatkan 10 penumpang, tetapi kadang hanya dua penumpang, lima penumpang bahkan kosong. Hari ini lagi sepi, baru ada 5 penumpang," jelasnya.

Untuk keberangkatan dari Palembang biasanya dimulai sejak pagi hingga yang terakhir pukul pukul 15.00 WIB.

Sementara pengendara speedboat lainnya, Irham mengatakan tak hanya melayani transportasi untuk warga di kawasan perairan Banyuasin atau tepatnya Jalur 8, tetapi juga menerima penumpang yang ingin berwisata di perairan Sungai Musi.

"Kalau lagi beruntung, kami bisa mengangkut wisatawan berkeliling Sungai Musi," kata dia.

Rute perjalanan wisata biasanya, melayani penumpang dari Palembang ke Desa Makarti, Kabupaten Banyuasin, dengan tarif sebesar Rp 200 ribu per orang perjalanan pulang-pergi (PP).

Irham juga mengungkapkan bahwa pendapatan dari perjalanan speedboat ini cukup stabil setiap harinya, namun lebih tinggi pada hari Senin karena banyak orang yang berbelanja.

"Hari Senin biasanya lebih ramai karena banyak orang berbelanja dan bepergian," jelasnya. Selain itu, pada tanggal-tanggal muda, penumpang didominasi oleh pegawai negeri sipil (PNS) dan guru-guru yang memanfaatkan waktu senggang mereka untuk berpergian.

Pada akhir pekan dan hari libur, jumlah pengunjung juga meningkat signifikan. Banyak wisatawan lokal maupun dari luar kota yang memilih untuk menikmati perjalanan dengan speedboat ini. "Hari libur adalah waktu favorit bagi banyak pengunjung. Mereka datang dari berbagai tempat untuk menikmati keindahan Sungai Musi dan sekitarnya," kata Irham.

Jalur Darat jadi Pilihan

Beralihnya transportasi sungai ke kendaraan darat atau travel telah terjadi sejak beberapa tahun belakang ini. Warga di kawasan eks transmigran tersebut lebih memilih jalur darat karena jalan telah diperbaiki pemerintah setempat.

Dengan menggunakan travel, penumpang bisa turun di depan rumah langsung, sedangkan ketika menumpang speedboat mesti turun di dermaga.

"Kami memilih travel karena lebih praktis  bisa dijemput dan diantar langsung ke rumah," kata Resti warga Muara Padang.

Baca Juga:

Menurut dia, sejak jalan darat sudah mulai bagus kini mayoritas warga memilih travel.

"Ongkosnya sama saja Rp 100 ribu per penumpang, meskipun Waktu yang ditempuh lebih lama dibandingkan menggunakan transportasi air," kata dia.

Penumpang transportasi air membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai ke Kawasan perairan Banyuasin, seperti Air Saleh dan Muara Padang. Sedangkan jika menggunakan angkutan darat setidaknya membutuhkan waktu sekitar 3 jam.(Ert/Mg1/Mg2) 


Related Stories