Ragam
Spesifikasi tidak Sesuai, Perusahaan Pembalut Perempuan China Ramai-Ramai Minta Maaf
JAKARTA- Gara-garanya dituduh menjual pembalut yang lebih pendek dari yang diiklankan atau tidak sesuai spesifikasi, sejumlah produsen pembalut di China ramai-ramai minta duit.
Hal ini terjadi di tengah badai kemarahan setelah video viral di media sosial menunjukkan sejumlah perempuan China mengukur panjang pembalut dari berbagai merek ternama. Hasilnya ternyata kebanyakan ukurannya tidak sesuai dengan yang tercantum di kemasannya.
Keributan ini telah meluas ke keluhan yang lebih luas tentang perempuan yang dirugikan oleh produk-produk kebersihan organ perempuan. Produk yang memiliki sejarah skandal keamanan di China.
Perempuan China berinisiatif untuk menyuarakan masalah kualitas pembalut, produk kebersihan organ perempuan yang paling umum digunakan di negara tersebut.
Dalam salah satu video paling awal, yang diunggah pada tanggal 3 November seorang pengguna di platform media sosial China Xiaohongshu memeriksa sembilan merek pembalut perempuan dengan pita pengukur.
Baca Juga:
- Guru Besar UI minta Pemerintah Tolak Adopsi FCTC, Simak Alasannya
- Hoaks: Hasil Exit Poll Dari LSI Satu Jam Sebelum TPS Ditutup
- Hujan Pagi, Simak Prakiraan Cuaca Palembang Jumat
Hasilnya menunjukkan bahwa panjangnya semuanya tidak memenuhi panjang yang tertera pada kemasannya. "Apakah memotong beberapa sentimeter akan membantu Anda menjadi kaya?" tulis pengguna tersebut dalam videonya.
Pengungkapan ini segera memicu kecaman luas, dan konsumen menuduh produsen pembalut melakukan penipuan. "Panjang pembalut yang digelembungkan itu seperti sol dalam di bawah kaki pria," tulis salah satu unggahan Weibo yang populer.
Di tengah keributan itu, investigasi terhadap lebih dari 20 pembalut wanita yang dilakukan oleh kantor berita China The Paper menemukan bahwa hampir 90% produk itu "menyusut", berukuran setidaknya 10 mm lebih pendek dari yang diklaim pada kemasannya. Di dalam sebagian besar pembalut itu terdapat lapisan penyerap yang lebih pendek lagi, yang dimaksudkan untuk menyerap aliran menstruasi.
Paper juga melaporkan bahwa meskipun standar nasional untuk pembalut perempuan menetapkan bahwa produk tersebut dapat berukuran dalam 4% dari panjang yang diiklankan. Namun standar tersebut tidak menentukan panjang lapisan penyerap pada pembalut wanita.
Menyusul banyaknya keluhan, pihak berwenang mengatakan mereka sedang merevisi standar nasional saat ini tentang pembalut, menurut media setempat.
Merek populer Cina ABC semakin memicu kemarahan setelah layanan pelanggannya dilaporkan menanggapi keluhan tersebut dengan mengatakan "jika Anda tidak dapat menerima [perbedaan panjang] maka Anda dapat memilih untuk tidak membelinya".
ABC mengatakan dalam sebuah pernyataan pada pertengahan November bahwa pihaknya sangat menyesal atas tanggapan yang tidak pantas tersebut. Mereka berjanji untuk meningkatkan produknya guna mencapai nol penyimpangan. Perusahaan lain termasuk Shecare dan Beishute juga telah menyampaikan permintaan maaf.
Media pemerintah China juga turut menanggapi kontroversi ini dengan mengkritik produsen yang mengambil jalan pintas.
"Sebagai kebutuhan sehari-hari bagi perempuan, kualitas pembalut wanita berhubungan langsung dengan kesehatan dan kenyamanan penggunanya," demikian bunyi artikel Xinhua dikutip BBC Kamis (28/11/2024).
"Masalah yang ada pada beberapa produk di pasaran tidak dapat diabaikan."
Berbagai Kasus
Pembalut perempuan merupakan produk kebersihan organ perempuan yang paling umum digunakan di China dengan nilai pasar sebesar US$13 miliar atau sekitar Rp206 triliun (kurs Rp15.800). Namun, produk-produk tersebut juga menjadi berita utama selama bertahun-tahun karena masalah keamanannya.
Baca Juga:
- Kemudahan KUR Rp158,6 Triliun dari BRI Bantu UMKM Naik Kelas
- Beasiswa dan Dukungan Fasilitas dari BRI Peduli Bantu Penyandang Disabilitas Makin Berdaya
- Transformasi Hijau Berkelanjutan, Dirut BRI Diakui Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
Pada tahun 2016, polisi membongkar operasi "pembalut palsu" besar-besaran di China tenggara. Tempat jutaan pembalut diproduksi di pabrik tanpa langkah-langkah kebersihan yang tepat dan dikemas sebagai merek populer. Pada tahun 2021, merek pembalut perempuan populer Space 7 meminta maaf dan berjanji akan melakukan penyelidikan setelah seorang wanita mengaku menemukan jarum di salah satu pembalutnya.
Gelombang kemarahan juga mencerminkan keluhan yang lebih luas yang dirasakan oleh perempuan atas kualitas produk yang ditujukan bagi mereka. "Apakah sesulit itu bagi pembalut untuk memenuhi kebutuhan perempuan?" demikian bunyi tagar yang menjadi tren di Weibo.
Frasa lain yang sedang tren dan menjadi perbincangan hangat di tengah reaksi keras merangkum kemarahan tersebut: "Pembalut perempuan menghasilkan satu sentimeter, sedangkan wanita menghasilkan seumur hidup."
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 29 Nov 2024