Stasiun LRT Ampera jadi Pilot Project Terapkan Pembayaran dengan Uang Elektronik

LRT Palembang (ist)

PALEMBANG - Layanan kereta api ringan atau LRT di Kota Palembang, khususnya di stasiun LRT Ampera akan menerapkan transaksi pembayaran tiket dengan uang elektronik secara penuh dengan menggandeng lima bank yaitu BNI, Mandiri, BCA, BRI dan Bank Sumsel Babel. Kebijakan tersebut efektif berlaku, per 1 Desember 2021.

"Penggunaan uang elektronik atau non tunas menjadi salah satu upaya mendukung program pemerintah dalam meminimalisir penggunaan uang tunai," kata Kabag Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, dalam siaran pers, kemarin.

Ia mengungkapkan penerapan uang elektronik tersebut sebenarnya sudah berlaku sejak beroperasinya angkutan massal tersebut. Namun, belum secara penuh.

Karena itu, per 1 Desember akan segera diterapkan khusus di stasiun LRT Ampera tidak akan menerima transaksi tunai, ungkap dia.

"Bagi penumpang yang akan berpergian dari stasiun LRT Ampera diharuskan menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) atau LinkAja pada saat tap in, sedangkan penumpang dari stasiun di luar stasiun LRT Ampera yang akan turun di stasiun LRT Ampera masih bisa tap out menggunakan tiket manual (QR)," ujar dia mengutip suarasumsel.

12 Stasiun Layani Transaksi Tunai

Sementara ini penggunaan non tunai diberlakukan bagi penumpang yang akan naik dari stasiun LRT Ampera, sedangkan 12 stasiun lainnya masih bisa menggunakan pembayaran tunai dengan tiket manual (QR).

"Untuk membeli KUE ini bisa di masing-masing bank ataupun di loket yang ada di stasiun- stasiun LRT, penggunaan pertama diinisiasi /aktivasi terlebih dahulu di loket stasiun LRT, agar terbaca di sistem gate pada saat tap in, dan tentunya pelaksanaan program ini akan terus kami evaluasi," katanya.

"Perlu proses waktu mengajak masyarakat pengguna LRT mengubah kebiasaan dari pembayaran tunai menjadi non tunai, pembayaran non tunai ini sebenarnya menjadikan perjalanan lebih praktis dan efektif dalam pembayaran, ungkap Aida.

Pada masa pandemi covid 19, LRT Sumsel beroperasi dengan penerapan protokol kesehatan 3M sesuai dengan ketentuan pemerintah.

PT KAI juga menyiapkan fasilitas pendukung seperti tempat mencuci tangan di setiap stasiun, pembatas jarak sosial di stasiun dan di dalam LRT, handsanitizer di dalam LRT serta penyemprotan rutin sarana LRT dan stasiun menggunakan desinfektan.

Saat ini LRT Sumsel beroperasi 88 perjalanan setiap harinya dengan jam operasional 06.00 – 20.25, selisih waktu antar kereta (headway) 17 menit, dengan tarif tiket Rp 10.000 untuk rute dari dan menuju stasiun Bandara, Rp 5.000 untuk stasiun selain stasiun Bandara.

Selama bulan November penumpang weekday rata-rata 5.075 dan pada akhir pekan mencapai 7.723 dengan rata-rata harian 5.831 penumpang, tingkat keterisian rata-rata 58%.

Adapun total penumpang LRT sampai akhir November 2021 hampir mencapai 1.400.000 penumpang.

"Sebagian besar penumpang masih melakukan pembelian tiket secara tunai di loket (95%) dan non tunai sekitar 5%. Dengan adanya program pembayaran non tunai / cashless di stasiun LRT Ampera secara bertahap mengajak masyarakat untuk mulai beralih menggunakan pembayaran secara non tunai," kata Aida.(*)


Related Stories