Ragam
Subsidi BBM dan LPG Naik jadi Rp 113,3 Triliun
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan akan menaikkan subsidi untuk jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu (JBT) yaitu solar, minyak tanah, dan LPG 3 kg dari Rp 110 triliun menjadi Rp 113,3 triliun.
Rincian subsidi untuk JBT akan naik sebanyak Rp 100 miliar dari sebelumnya diangka Rp 25,7 triliun menjadi Rp 25,8 triliun.
"Subsidi LPG 3 kg yaitu naik Rp 84,3 triliun ke Rp 87,5 triliun atau naik Rp 3,1 triliun," katanya dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI Kamis (7/9/2023).
Baca Juga:
- Menteri Hadi dan Gubernur Sumsel Bagikan Sertifikat Lahan untuk 762 KK Suku Anak Dalam di Muratara
- Proyek Pembangunan Kereta Api Balikpapan ke IKN di Kerjasamakan dengan Jepang
- Pertamina Ajak Masyarakat Lindungi Kendaraan dan Lingkungan Dengan Menggunakan Bahan Bakar Berkualitas
Sehingga, anggaran subsidi energi pada tahun depan akan meningkat dari Rp185,9 triliun menjadi Rp189,1 triliun atau naik Rp 3,2 triliun. Hal ini berdasarkan kesepakatan panja A, adapun untuk subsidi listrik tidak mengalami peruubahan.
Dari sisi volume subsidi JBT tahun depan yakni 19,58 juta kiloliter (KL) yang terdiri dari minyak tanah 0,58 juta KL dan solar 19 juta KL. Kuota LPG 3 kg sebanyak 8,03 juta metrik ton (MT).
Sedangkan untuk subsidi listrik bagi pelanggan golongan rumah tangga 450 VA dan 900 VA akan disesuaikan melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Adapun, kenaikan anggaran ini diakui Menkeu sebagai respon dan memperhitungkan kenaikan asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dari US$80 per barel menjadi US$82 per barel. Kemudian, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) tetap di angka Rp15.000.
Yakin Subsidi 2023 Tak Jebol
Sri Mulyani meyakini bahwa untuk subsidi energi sepanjang 2023 yang senilai Rp357 triliun tidak akan jebol. Hal ini didasarkan oleh harga minyak mentah yang telah tuun saat ini mencapai US$80 per barel yang berarti di bawah asumsi makro.
Bahkan ia memproyeksi pada 2023 ini realisasi anggaran subsidi energi hanya mencapai Rp352,2 triliun, di bawah yang dianggarkan dalam APBN 2023.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menggelontorkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kompensasi listrik hingga Rp108,2 triliun hingga Juli 2023.
Baca Juga:
- UIN Raden Fatah-Kejati Sumsel Gelar Kuliah Iftitah dan Sepakat Kerja Sama Bidang Hukum
- Hadirkan Beragam Atraksi dan Wahana Baru, TMII Kembali Dibuka
- PT KTB Resmikan Fasilitas Cabin and Repair
Menteri Sri Mulyani merinci, realisasi subsidi BBM dan kompensasi listrik masing-masing menelan Rp59,7 triliun dan Rp48,5 triliun.
Bendahara negara ini menjelaskan, realisasi pembayaran subsidi sebesar Rp59,7 triliun untuk BBM sebanyak 8.654,2 kl (kiloliter). Sedangkan untuk realisasi subsidi LPG 3 Kg pemerintah menggelontorkan Rp37,7 triliun untuk 4 juta metrik ton.
Sedangkan untuk listrik bersubsidi 39,2 juta pelanggan dan subsidi bantuan uang muka perumahan untuk 110 ribu unit rumah dengan dana yang digelontorkan Rp452,9 miliar.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 07 Sep 2023