Sumber Energi Primer Indonesia Masih dari Batubara

Lokasi penambangan batubara

JAKARTA, WongKito.co – Sumber energi primer Indonesia sepanjang 2015-2019 masih didominasi batubara untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.

Tercatat, produksi energi primer dalam negeri pada 2019 meningkat 7,8% dari 2018. Sebagai sumber energi terbesar, produksi batubara mencapai 15,52 juta terajoule. Selanjutnya yakni produksi gas alam 2,37 terajoule, dan minyak mentah dan kondensat sebanyak 1,80 terajoule.

Tahun lalu, produksi batu bara mengalami kenaikan sebesar 5,7%. Sebaliknya, produksi minyak mentah dan kondensat mengalami penurunan 4,0%, serta gas alam juga ikut kontraksi sebesar 6,6%.

Dengan produksi berbagai sumber energi tersebut, listrik yang dihasilkan pada 2019 mencapai 281.757 GWh. Di mana pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menjadi produsen listrik terbesar yakni 185.653 GWh atau setara dengan 65,9% dari total produksi.

Impor Ekspor Energi

“Selain memproduksi energi sendiri, sebagian kebutuhan juga diperoleh dari impor. Impor terbatas pada jenis sumber energi tertentu yang tidak dapat dipenuhi dari produksi sendiri,” tulis publikasi yang dirilis Senin, 21 Desember 2020.

Impor energi pada 2019 mengalami penurunan sebesar 12,9% dari posisi 2018. Terbesar adalah bahan bakar minyak (BBM) berkadar ringan (776.008 terajoule). Minyak mentah dan kondensat (496.198 terajoule) dan LPG dan Gas Kilang (260.270 terajoule).

Tidak hanya untuk konsumsi domestik, produksi energi juga memenuhi kebutuhan di luar negeri. Ekspor energi di Indonesia mencapai 60,9%, terutama ke negara negara yang miskin sumber daya alam.

Ekspor pada 2019 mengalami kenaikan 3,6% dari posisi 2018 menjadi 413.091 terajoule. Di mana energi ekspor terbesar pada 2019 yaitu batu bara sebesar 11.646.220 terajoule atau 92,9% dari total ekspor.

Ekspor terbesar kedua yaitu gas alam sebesar 587.224 terajoule baik melalui jalur pipa maupun berupa gas alam cair (LNG).

Di posisi ketiga yaitu minyak mentah dan kondensat sebesar 149.889 terajoule atau sekitar 1,2% dari total ekspor.

 

Bagikan

Related Stories