Sumsel Libatkan Milenial dalam Sosialisasi Cegah Karhutla

Suasana talkshow cegah karhutla dengan peserta anak-anak muda Palembang, di PIM, Sabtu (11/4). (istimewa/IG PIM)

PALEMBANG, WongKito.co - Tahun ini, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menggandeng kalangan anak muda untuk menjaga lingkungan dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).  Upaya menumbuhkan kesadaran tersebut dengan menggelar berbagai kegiatan, mulai dari lomba infografis, vlog, hingga talkshow.

Kasubdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Rakhmat Sihotang mengatakan, pemerintah bersama pihak terkait terus mengupayakan agar karhutla bisa dicegah sedini mungkin. Berbagai upaya tersebut mulai dari preventif sampai tindakan hukum yang tegas bagi masyarakat maupun korporasi yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar.

Sebab, sanksi nya bagi perusak lingkungan akan dijerat dengan Undang-Undang (UU) No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaaan Lingkungan Hidup (PPLH) dan UU 39/2014 tentang Perkebunan.

“Kami mengajak anak muda karena semangatnya, diharapkan mereka bisa langsung mengingatkan orangtuanya, pelaku usaha, lingkungannya. Jadi, apabila mereka balik kampung bisa mengingatkan agar membuka lahan tidak dengan membakar hutan, karena dampaknya sangat luas, nasional bahkan internasional,” jelas Rakhmat dibincangi usai kegiatan talkshow di Palembang Indah Mal, Minggu (11/4).

Ia mengatakan, menggandeng anak muda dengan perlombaan baru tahun ini dilaksanakan. Pihaknya cukup yakin akan efektif dalam menyosialisasikan pencegahan karhutla ini. “Antusias peserta cukup besar, terbukti dengan total 67 pendaftar lomba, dengan masa pendaftaran dua minggu. Kalau lebih mungkin bisa dengan angka pendaftar yang lebih besar lagi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah mengatakan, saat ini wilayah Sumsel masih terkendali, belum ada kejadian karhutla. Lahan masih basah karena masa transisi. Titik panas juga belum terpantau. 

Namun, masa pancaroba ini pihaknya telah menerima peringatan dari BMKG akan terjadinya hujan ekstrim dan angin kencang yang berpotensi bencana alam. “Tentu BPBD Sumsel mengantisipasi bencana yang mengancam di musim transisi ini. Begitu juga antisipasi saat musim kemarau yang rawan karhutla,” terangnya kepada wongkito.co.

Iriansyah menyebutkan, ada 10 Kabupaten di Sumsel yang rawan karhutla, diantaranya OKI, OI, Muba, Banyuasin, Pali Muaraenim, Mura, dan Muratara. Daerah yang paling rawan terutama di timur, tenggara, dan selatan yakni OKI, Banyuasin, OI yang jika terjadi karhutla asapnya masuk Kota Palembang.

“Antisipasi ini perlu kerjasama semua pihak, tidak terkecuali masyarakat. Termasusk fungsi milenial dalam pencegahan karhutla, minimal dirinya paham tentang penyebab dan dampak asap karhutla. Diharapkan selanjutnya dia menyampaikan itu kepada keluarga dan lingkungannya. Kalau anak muda sudah peduli, mudah-mudahan sosialisasi ke masyarakat bisa terus meluas,” imbuhnya. (tri)

Bagikan

Related Stories