Sumsel Siaga Darurat Bencana Asap Karhutla Hingga Oktober

ilustrasi

PALEMBANG, WongKito.co - Di tengah pandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menetapkan status siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga Oktober.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, penetapan ini diputuskan dalam SK Gubernur tertanggal 20 Mei 2020. Dengan status siaga darurat tersebut sebagai langkah cepat mengantisipasi karhutla di Sumsel. “Status berlaku sejak ditetapkan sampai dengan 31 Oktober 2020,”ujarnya.

BPBD Sumsel mencatat, sebaran titik panas (hostpot) sepanjang Januari hingga Juni 2020 mencapai 1.721 titik. Data hotspot tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan sebaran 457 titik. Diketahui tiga wilayah dengan hotspot terbanyak yakni OKI dengan 340 titik, Muaraenim 338 titik, dan Musi Banyuasin 292 titik.

SK penetapan status akan ditindaklanjuti dengan pembentukan pos komando yang melibatkan perangkat desa dan instansi terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam upaya penanggulangan bencana asap akibat Karhutla. Segala biaya akan dibebankan pada APBN dan APBD Sumsel.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Sumsel, Edward Candra menyebutkan, tahun ini Pemprov memberikan dana penanganan karhutla sebesar Rp37 miliar untuk 10 kabupaten/kota yang rawan. Dana ini difokuskan pada sarana dan prasarana yang dibutuhkan daerah. Adapun 10 daerah tersebut antara lain Kabupaten Ogan Ilir, OKI, OKU Timur, OKU, Muara Enim, PALI, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muratara, dan Kabupaten Musi Rawas.

Disinggung pengawasan terhadap perusahaan hutan tanaman industri yang berbasis lahan di daerah rawan, ia memastikan Pemprov Sumsel telah mendatangi 64 dari 120 entitas perusahaan. Perusahaan itu dipantau terkait ketaatan sarana, personel, dan kesiapan upaya penanggulangan karhutla, termasuk pembinaan bagi masyarakat di area terdekat. “Jadi, di tengah keterbatasan pandemi, kita tetap upayakan pencegahan dan penanganan karhutla,”ujarnya. (yulia savitri)

Bagikan

Related Stories