Sumsel Siap-Siap, BMKG Sebut Kemarau Tahun 2023 Tiba Lebih Awal

Cuaca panas (ist)

PALEMBANG, WongKito.co - Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan (Sumsel) menerbitkan informasi Prakiraan Musim Kemarau tahun 2023 untuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Awal Musim Kemarau tahun 2023 di Sumatera Selatan akan dimulai pada pertengahan Mei dan mayoritas puncak Musim Kemarau akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus.

Koordinator BMKG Provinsi Sumatera Selatan, Wandayantolis menjelaskan, perkembangan iklim Sumatera Selatan menunjukan bahwa Musim Hujan 2022/2023 diprediksi berakhir pada bulan Maret 2023. Wilayah inii akan memasuki fase Peralihan pada akhir bulan Maret hingga bulan April 2023.

“Hal ini seiring update perkembangan dinamika atmosfer yang terjadi secara global dimana El Nino diprediksi akan terjadi pada bulan Mei hingga September 2023 dengan potensi 50% - 60%, maka Prakiraan Awal Musim Kemarau Tahun 2023 diprediksi akan tiba lebih awal 10-30 hari dibandingkan dengan normal klimatologisnya,” ungkap Wandayantolis, Kamis (09/03/23).

Sebagian besar wilayah Sumatera Selatan, terang dia, diprediksi akan memasuki awal musim kemarau pada Mei Dasarian II seperti Kota Palembang, sebagian Banyuasin, sebagian Musi Banyuasin, Ogan Ilir, sebagian OKI, sebagian OKU Timur, sebagian Muara Enim, sebagian PALI dan sebagian Prabumulih bagian timur serta Empat Lawang.

Sebagian wilayah Sumatera Selatan bagian barat dan pesisir timur diprediksi akan memasuki awal musim kemarau Pada Juni Dasarian I seperti sebagian Muara Enim, Lahat, Musi Rawas, Muratara, sebagian MUBA, sebagian Banyuasin pesisir, sebagian OKU Timur, OKU, sebagian OKI, Pagaralam dan OKU Selatan.

Sifat hujan secara umum di wilayah Sumatera Selatan pada Musim Kemarau Tahun 2023 diprediksi berada pada kriteria BAWAH NORMAL atau lebih kering dari biasanya.

“Puncak Musim Kemarau Tahun 2023 wilayah Sumatera Selatan diprediksi berada di Bulan Juli 2023 di sebagian besar wilayah barat dan berada di Bulan Agustus 2023 untuk wilayah tengah ke timur,” sebutnya.

Dia mengingatkan, Musim Kemarau di Sumatera Selatan umumnya akan disertai munculnya hotspot penyebab kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat  hendaknya menghindari  kegiatan yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Kemarau juga akan menurunkan tingkat kualitas udara karena minimnya hujan yang berfungsi sebagai pencuci udara. Penurunan kualitas udara akan semakin parah jika karhutla meluas. (*)

Editor: Redaksi Wongkito

Related Stories