Ragam
Tari Pendet Hingga Dulmuluk, Pelestarian Seni Tradisional Melalui Sepekan Workshop
PALEMBANG, WongKito.co - Sanggar Dinda Bestari mengenalkan teater tradisional Dulmuluk kepada para pelajar di Palembang pada hari kedua Sepekan Workshop Seni yang digelar di Transmart, Selasa (06/05/2025).
Sepekan Workshop Seni dilaksanakan empat hari mulai 5 hingga 8 Mei 2025. Pada hari pertama dilaksanakan workshop tari Pendet, hari kedua workshop Teater Tradisional Dulmuluk, hari ketiga Tari Penguton, dan hari keempat Tari Rodat Palembang.
Pendiri Yayasan Dinda Bestari, Nurdin menjelaskan, Dulmuluk adalah teater tradisional di Palembang yang sudah harus dilestarikan. Apalagi seni tradional ini sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2013.
“Umumnya, generasi muda tidak mengenali bagaimana bentuk teater Dulmuluk. Workshop ini menjadi upaya pelestariannya karena selama ini belum banyak dilakukan,” jelas Nurdin.
Adapun pemateri workshop antara lain praktisi Dulmuluk Randi Putra Ramadan dan Dosen Prodi Seni Pertunjukan Universitas PGRI Palembang, Nugroho Notosutanto Arhon Dhoni. Dalam kesempatan tersebut, Randi mengatakan, kegiatan seperti ini sangat baik untuk mengenalkan Dulmuluk lebih luas.
“Selaku pelaku Dulmuluk tentu kami sangat senang dengan kegiatan workshop ini karena sangat bermanfaat bagi pelestarian. Setidaknya, dapat mengenalkan Dulmuluk kepada generasi muda agar tidak menjadi asing di telinga mereka,” kata Randi.
Workshop diikuti 140 orang pelajar dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, beserta guru seni budaya se-Kota Palembang. Deki, pelajar SMP Negeri 8 Palembang mengakui, selama ini dia hanya mendengar adanya teater Dulmuluk sebagai teater khas dari Sumatera Selatan.
"Selama ini bagaimana bentuknya kami tidak tahu. Berkat workshop hari ini, kami menjadi lebih mengenal teater Dulmuluk sebenarnya,” ujar Deki.
Sepekan Workshop Seni didukung oleh program Dana Indonesiana bekerja sama dengan LPDP dan Kementerian Kebudayan.
Selain Dana Indonesiana, LPDP, dan Kementerian Kebudayaan, kegiatan ini didukung juga oleh lembaga-lembaga mitra seperti Balai Pelestarian Kebudayan Wilayah VI, Disbudpar Provinsi Sumsel, Dinas Pendidikan Kota Palembang, Dewan Kesenian Kota Palembang, Dewan Kesenian Sumsel, Komunitas Seniman Tari Kota Palembang, FKIP PGRI dan Komunitas Budaya Batanghari Sembilan (Kobar 9). (*)