Telan Biaya Rp400 Miliar, Kementerian PUPR Garap Proyek SPAM Benteng Kobema Sumatra

Potret Bendung Kobema di Kabupaten Kabupaten Bengkulu. (dok. Kementerian PUPR)

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menggarap Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Regional Benteng Kobema (Bengkulu Tengah-Kota Bengkulu-Seluma). Proyek SPAM berkapasitas 400 liter/detik itu diperkirakan menelan biaya Rp400 miliar. 

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Bendung Kobema di Kabupaten Kabupaten Bengkulu Tengah pada 2015-2016 lalu. Bendung tersebut dibangun di hulu Sungai Musi dan nantinya akan dimanfaatkan sebagai intake (lubang asupan udara untuk sebuah mesin) SPAM Benteng Kobema.

Proyek SPAM sendiri rencananya akan dikerjakan mulai tahun 2023 hingga 2024. Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja, mengatakan kehadiran SPAM Benteng Seluma dapat mengalirkan air berkapasitas 400 liter per detik. 

Baca juga :

Selain pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA), PUPR akan membangun pipa jaringan distribusi utama dengan panjang sekitar 27 kilometer hingga ke Kota Bengkulu. "Pembangunan tahap I sudah diprogramkan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bengkulu Kementerian PUPR dengan anggaran Rp400 miliar untuk melayani 38 ribu Sambungan Rumah (SR)," ujar Endra dalam keterangan resmi, dikutip Kamis 20 Juli 2023.

Keberadaan Bendung Kobema yang diikuti pembangunan SPAM Regional Kobema merupakan salah satu proyek strategis yang krusial untuk mengantisipasi perkembangan Bengkulu ke depannya. “Dengan keberadaan jalan tol, Provinsi Bengkulu kami yakin akan semakin terbuka, apalagi jika sudah terhubung sampai Indralaya dan Muara Enim. Hal ini tentu butuh pelayanan air bersih yang semakin baik,” ujar Endra. 

Problem Sedimentasi

Kepala Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Palembang, Maman Noprayamin, mengungkapkan pengelolaan Bendung Kobema menjadi wilayahnya karena berada di hulu Sungai Musi. “Pembangunan Bendung dan pipa transmisi sepanjang 22 km sudah dikerjakan sejak 2015 hingga 2020," ujarnya.

Menurut dia, permasalahan saat ini ada pada sedimentasi di bagian hulu. Untuk itu BBWSBS mengusulkan pembangun cek dam. "Supaya ada kontiunitas penyediaan air. Juga disiapkan program reboisasi untuk menjaga daerah tangkapan sungai," kata Maman.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bengkulu, Dendy Kurniadi, menambahkan pembangunan SPAM Kobema melibatkan Pemerintah Daerah dengan MoU yang ditandatangani pada 2017 antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, serta tiga kabupaten kota lainnya. “Provinsi akan membantu membangun jaringan distribusi utama dari Sebako sampai Seluma,  kemudian pengelolaannya akan dilakukan masing-masing kabupaten/kota.”

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizanatul Fitri pada 20 Jul 2023 

Bagikan

Related Stories