Tetap Pertahankan Kualitas Jamu Saat Pesanan Turun

Yusami Ketua Komunitas Jamu Gendong Palembang

PALEMBANG, WongKito.co - Permintaan jamu di awal pandemi COVID-19 sempat mengalami peningkatan signifikan sehingga Komunitas Jamu Gendong Palembang mengaku sampai kewalahan melayani pesanan pelanggan.

Ketua Komunitas Jamu Gendong Palembang, Yusami mengatakan, kini pesanan beragam jenis jamu mulai menurun.

"Berkurangnya pesanan jamu tersebut karena memang sejak beberapa bulan ini, masyarakat tidak lagi dibatasi beraktivias di luar rumah," kata dia, dibincangi di sela-sela Festival Rempah Sumsel, Minggu (25/10).

Ia mengungkapkan, meskipun pesanan jamu menurun tetapi dirinya bersama pengurus lainnya tetap memotivasi anggota untuk tetal produksi minuman herbal tersebut dengan menjaga kualitas.

"Setiap bulan kami biasa bertemu dalam acara arisan, kegiatan itu juga menjadi wadah untuk sama-sama menjaga kualitas jamu yang dijual," ujar dia.

Yusami menambahkan, perajin jamu gendong sama-sama memahami untuk menjaga kualitas dengan menggunakan rempah-rempah segar dan penambahan pemanis hanya dari gula baik aren maupun gula pasir.

Karena itu, sampai kini sebanyak 80 anggota Komunitas Jamu Gendong tertib menggunakan bahan yang bebas dari zat beracun, seperti pewarna tekstil maupun perasa lainnya yang tak sehat untuk dikonsumsi, tambah perempuan asal Solo yang telah berjual jamu sejak sebelum menikah.

Hal senada diungkapkan Yu Yati, salah seorang penjual jamu gendong. Dia mengatakan, secara rutin mereka diingatkan untuk menggunakan produk berkualitas, karena jamu adalah produk untuk dikonsumsi sehingga harus benar-benar sehat tanpa pewarna buatan maupun pengawet.

"Meskipun harga rempah-rempah yang berkualitas cukup mahal, tapi itulah modal agar tetap dipercaya pelaggan," katanya.

Sementara sampai kini tidak semua penjual jamu tradisional merupakan anggota komunitas ini, karena baru 80 anggota.

Komunitas ini berasal dari Solo, sedangkan penjual jamu gendong lainnya ada yang berasal dari Kabupaten Pati. Setiap penjual jamu diketahui sehari rata-rata menjual hingga 15 botol jamu.

Bukan hanya kunyit asam, jamu kunyit bengkoang dan kencur dan pahit juga banyak diminati penikmat minuman herban ini. (Nila Ertina)

Bagikan

Related Stories