Tiga Daerah Berkontribusi Peningkatan Produksi Ikan di Sumsel, Pertamina Salurkan Cool Box Dukung Peningkatan Kualitas Hasil Tangkapan

Pertamina Salurkan Cool Box Dukung Peningkatan Kualitas Hasil Tangkapan (Istimewa )

PALEMBANG, WongKitto.co, - Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan provinsi dengan jumlah produksi ikan patin peringkat satu di Indonesia sebesar 91.935,10 ton. Dan Sumsel tercatat memproduksi perikanan budidaya ikan patin mencapai 457,772 ton di Tahun 2023. 

Dengan produksi ikan patin yang tinggi, terdapat tiga daerah yang berkontribusi besar dalam peningkatan produksi ikan di Sumsel diantaranya Kabupaten OKU Timur, Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Terletak di kawasan pinggiran sungai, banyak masyarakat setempat yang berprofesi sebagai nelayan dan pedagang ikan. 

Secara historis Sumsel merupakan wilayah Kerajaan yang dikenal sebagai Kerajaan Maritim dengan potensi kelautan yang akan terus berkembang. Dengan potensi tersebut, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel kembali menjalankan program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk masyarakat pelaku usaha perikanan, nelayan dan pedagang ikan di wilayah Sumsel. 

Baca juga:

Namun, para pelaku usaha tersebut masih belum memiliki alat yang baik untuk menjaga kualitas dari hasil tangkapannya. Hal tersebut menyebabkan para nelayan di pinggiran Sungai Musi memiliki kendala dan tantangan tersendiri dalam usahanya.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Zibali Hisbul Masih menyampaikan program CSR yang dilaksanakan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel bertujuan untuk menjawab tantangan tersebut dengan memberikan bantuan 50 unit Cool Box berukuran 40 liter yang dapat digunakan untuk menyimpan dan menguatkan kualitas hasil tangkapan nelayan (Rabu, 26/06).

“Bantuan yang kami berikan ini, ditujukan kepada para pelaku usaha perikanan, nelayan dan pedagang ikan skala tradisional dan skala mikro. Pertamina memberikan bantuan sarana menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palembang dalam menyalurkan bantuan tersebut kepada masyarakat untuk menjaga mutu ikan hasil tangkapan dan ikan yang akan dijual,” kata Zibali.

Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel, Aries Irwan Wahyu, dalam laporannya mengungkapkan, panjang pantai Sumsel 570,14 Kilo Meter (KM). Potensi yang besar tersebut butuh kerjasama antara Provinsi, Kabupaten/Kota dan Stakeholder dalam pengembangan dan pemanfaatannya.

“Dengan potensi yang begitu besar, sangat dibutuhkan kerjasama antara Provinsi, Kabupaten/Kota dan Stakeholder dalam mengembangkan kemanfaatan untuk mencari masukan dan ide yang kita miliki sehingga kedepan dapat  tercapai dengan efektif dan efisien,” kata Aries.

Selain itu, Area Manager Communicaton, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menambahkan bahwa pentingnya sinergitas antara BUMN, Pemerintah dan Masyarakat untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam khususnya perikanan di wilayah pinggiran Sungai Musi Kota Palembang.

“Melalui bantuan ini, kami harap dapat mampu membantu masyarakat nelayan dalam mengembangkan potensi dan ekonomi sebagai wujud sinergi dan komitmen antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat,” tambah Nikho.

Program bantuan TJSL Pertamina kepada pelaku usaha perikanan, nelayan dan pedagang ikan di wilayah Sumasel mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8 yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth). Mendukung pengembangan keterampilan dan pelatihan bagi nelayan agar mereka dapat berpartisipasi dalam ekonomi yang lebih luas, serta meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.

Bagikan

Related Stories