Ragam
Tiga Kapal Komersial di Tembak Rudal di Laut Merah
Jakarta, wongkito.co - Tiga kapal komersial yang diduga milik Israel di tembaki rudal. Rudal diduga ditembakan dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman.
Tiga kapal komersial tersebut berada di laut merah. Sementara itu, Kapal perusak Amerika USS Carney menanggapi panggilan darurat dari dua kapal tersebut dan menjatuhkan tiga drone yang mendekatinya. Senin, 4 Desember 2023.
Komando Pusat atau Central Command (Centcom) Amerika dalam sebuah pernyataan mengatakan, insiden dimulai sekitar pukul 09:15 waktu setempat ketika Carney mendeteksi rudal balistik anti-kapal (ASBM). Rudal diluncurkan menuju kapal minyak curah M/V Unity Explorer berbendera Bahama , menurut Centcom. Rudal itu mendarat di dekat kapal. Tidak diketahui jenis ASBM apa yang digunakan.
Sekitar pukul 12 siang, Carney menyerang dan menembak jatuh sebuah drone yang diluncurkan dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman. Drone itu disebut menuju ke Carney meskipun target spesifiknya tidak jelas.
Baca juga
- Deklarasi Jurnalis Bukan Juru Kampanye, Jaga Independensi Jurnalis dalam Pemilu
- Kementerian PUPR Targetkan 16 PSN Bakal Rampung Desember 2023
- Transjakarta Menargetkan Tahun 2030 Seluruh Bus Menggunakan Bus Listrik
Kurang lebih setengah jam kemudian, Unity Explorer melaporkan terkena serangan rudal. Carney menanggapi panggilan darurat tersebut . Saat membantu penilaian kerusakan, Carney mendeteksi drone lain yang masuk. Kapal kemudian menghancurkannya tanpa kerusakan atau cedera pada Carney atau Unity Explorer. Kapal kargo itu mengalami kerusakan kecil akibat serangan rudal.
Ada dua serangan rudal lagi terhadap kapal komersial pada hari Minggu. Sekitar pukul 15.30 M/V Number 9 dihantam oleh rudal saat berlayar di di Laut Merah. Kapal berbendera Panama dan dimiliki serta dioperasikan oleh Bermuda dan Inggris. Kapal curah melaporkan kerusakan dan tidak ada korban jiwa.
Sekitar satu jam kemudian, kapal curah berbendera Panama M/V Sophie II mengirimkan panggilan darurat. Mereka menyatakan kapal tersebut terkena rudal. Carney kembali menanggapi panggilan darurat dan melaporkan tidak ada kerusakan berarti. Saat dalam perjalanan untuk memberikan dukungan, Carney menembak jatuh drone lain yang menuju ke arahnya.
Seorang pejabat pertahanan Amerika kepada the War Zone mengatakan semua peristiwa ini mewakili peningkatan situasi.
Kelompok Houthi pada hari Minggu mendapat pujian karena menyerang dua kapal komersial. Namun tidak mengakui menyerang Carney atau Sophie II . Houthi mengklaim mereka menyerang kapal-kapal Israel.
Assosiated Press melaporkan Unity Explorer dimiliki oleh sebuah perusahaan Inggris yang mencakup Dan David Ungar, yang tinggal di Israel. Number 9 adalah kapal kontainer berbendera Panama yang terhubung dengan Bernhard Schulte Shipmanagement.
“Kapal Israel pertama menjadi sasaran rudal anti-kapal. Sedangkan kapal kedua menjadi sasaran drone laut,” kata Juru bicara militer Houthi Brigjen Jenderal Yahya Saree di Twitter mengatakan
Saree menegaskan kedua kapal tersebut menjadi sasaran setelah menolak peringatan dari angkatan laut Yaman. Dia menambahkan Angkatan bersenjata Yaman terus mencegah kapal-kapal Israel berlayar di Laut Merah dan Laut Arab. Sampai serangan Israel di Jalur Gaza berhenti.
Sedangkan juru bicara Angkatan Pertahanan Israel Rear Admiral Daniel Hagari mengatakan Satu kapal rusak parah. Bahkan berada dalam bahaya dan tampaknya terancam tenggelam. Sementara kapal kapal lainnya rusak ringan. “Kedua kapal tersebut tidak ada hubungannya dengan Israel,” katanya.
Serangan Terbaru
Ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan di Laut Merah yang dilakukan Houthi. Pada 27 November, dua rudal balistik yang ditembakkan di sekitar kapal perusak USS Mason di Laut Merah. Pada saat itu, kapal perang tersebut sedang menyelesaikan tanggapannya terhadap panggilan darurat dari M/V Central Park. Sebuah kapal komersial yang diserang oleh sekelompok perampok bersenjata yang berusaha menaikinya.
Pada 19 November, Houthi melancarkan serangan helikopter terhadap Galaxy Leader. Sebuah kapal pengangkut berbendera Bahama yang transit di Laut Merah. Kelompok Houthi masih menahan kapal dan 25 awaknya. Seorang pejabat militer Amerika meyakini ini sebagai serangan helikopter Houthi pertama terhadap sebuah kapal.
Pada 15 November, kapal perusak Amerika USS Thomas Hudner menjatuhkan drone yang diluncurkan dari Yaman saat berada di Laut Merah. Hal ini terjadi setelah penembakan drone MQ-9 Reaper AS oleh Houthi di Laut Merah pada 8 November. Sedangkan pada bulan Oktober, Carney menembak jatuh empat rudal jelajah serangan darat Houthi dan hampir 20 drone.
Kelompok Houthi juga telah menembakkan rudal jelajah dan balistik serta meluncurkan drone ke sasaran-sasaran di Israel. Ini sebagai tanggapan terhadap operasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza .
Sejauh ini Amerika belum mengambil tindakan apa pun terhadap Houthi. Tidak seperti beberapa serangan udara yang dilakukan terhadap milisi yang menyerang pasukan Amerika di Irak dan Suriah. Komando Central mengatakan sedang mempertimbangkan semua tindakan yang tepat.
Centcom menyebut serangan-serangan ini merupakan ancaman langsung terhadap perdagangan internasional dan keamanan maritim. “Serangan juga telah membahayakan nyawa awak kapal internasional yang mewakili berbagai negara di seluruh dunia,” kata Centcom.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 04 Dec 2023