Tinggal Menghitung Hari, Mampukah Selesai Tepat Waktu Lapis Ulang Sirkuit Mandalika?

Proses Pelapisan Ulang Sirkuit Mandalia (Motogp.com)

JAKARTA - Sekitar 15 hari lagi pagelaran MotoGP akan diadakan di Sirkuit Mandalika. Namun, bagaimanakah kesiapan sirkuit tersebut?

General Manager RMI, Simon Gardini yang merupakan operator sirkuit balapan dunia memberikan update pelapisan ulang sirkuit Mandalika. Dalam wawancaranya dengan Motogp.com, Gardini menyatakan tim fokus pada dua area yakni kebersihan permukaan lintasan dan kelebihan agregat yang mempengaruhi bagian lain sirkuit. Sejauh ini, proses pengaspalan ulang berjalan sesuai target.

“Kami sudah banyak melihat teething issue (masalah kecil di awal) di berbagai sirkuit baru dan ini adalah hal yang wajar. Selalu ada risiko ketika menjalankan acara ini untuk pertama kalinya. Beruntungnya kemarin sempat dilakukan tes pramusin dan itu bagus karena kami jadi tahu hal-hal yang perlu diperbaiki. Kami sudah berdiskusi dengan FIM, Dorna dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan secara keseluruhan, Tes Mandalika sukses,” kata Gardini seperti dikutip Sabtu, 5 Maret 2022. 

Baca Juga :

Menurut Gardini, tim saat ini bekerja sepanjang waktu membersihkan trek dan lintasan. Pada hari pertama tes pramusin jelas bahwa debu menjadi masalah. Awalnya tim mengira itu hanya masalah debu. Namun dengan tenaga motor sebesar itu melintasi sirkuit, membuat proporsi agregat menjadi buruk sehingga kemudian kerikil kecil pun terlempar dan menyebarkan lebih banyak debu ke luar lintasan sirkuit.

Sejauh ini, komitmen Indonesia terlihat sangat besar dalam menjalankan pelapisan ulang ini. Presiden Joko Widodo sendiri sampai menghentikan pengerjaan salah satu runway di Bandara Jakarta untuk mengirimkan semua peralatan terbaik ke Mandalika. Seserius itulah Indonesia dalam memperbaiki hal ini.

“Semua orang telah bekerja sangat keras di sini sejak malam hari terakhir tes pra musim. Para ahli pengaspalan jalan, kontraktor lokal hingga pemerintah. Dengan dukungan mereka, mereka berhenti mengerjakan pelapisan ulang salah satu landasan pacu bandara di Jakarta untuk membawa semua mesin ke sini. Polisi mengawalnya ke pelabuhan, dimasukkan ke dalam tongkang dan dikirim ke Lombok," tambah Gardini.

Alat dan tim yang dikirimpun tidak main-main, termasuk dari sebuah perusahaan bernama R3, yang merupakan pesialis pengaspalan terkemuka di dunia, terutama untuk motorsport, Mereka bergabung dengan tim di Mandalika bersama para ahli peletakan trotoar dari perusahaan konstruksi top. 

Keahlian mereka adalah memastikan ketika permukaan itu turun, semua levelnya tepat, geometri nya tepat untuk lintasan, camber yang tepat serta drainase yang tepat. Pelapisan ulang ini adalah upaya tim dari semua orang di Indonesia, dari Presiden hingga orang yang membersihkan lintasan dengan selang air, dan keahlian yang tepat didatangkan dari seluruh dunia.

“Waktunya singkat, saya tidak yakin ada banyak trek telah mencoba untuk melakukan ini dalam waktu yang singkat. Dan pelapisan ulang itu sekitar 1,6 km dari total trek, itu sepertiga dari trek. Tantangannya tentu anda ingin terburu-buru untuk menyelesaikannya tetapi sekali lagi, dengan bimbingan para ahli terutama dari R3, mereka telah menjalankan tes yang tepat, memastikan semuanya dilakukan dengan cara yang benar, agar ini bisa sukses dan memiliki apa yang dibutuhkan untuk menjadi sirkuit kelas dunia," kata Gardini. 

Menurut Gardini, pengerjaan pelapisan ulang sirkuit Mandalika merupakan kebanggaan nasional yang dipertaruhkan. CEO MGPA (Mandalika Grand Prix Association), Priandhi Satria, misalnya, setiap hari selalu berada di sirkuit. Tantangan lain muncul seperti agregat yang sedang dalam perjalanan tongkang empat hari untuk sampai ke Mandalika. Selain sumber daya, logistik terkadang juga sama menantangnya dengan pekerjaan pelapisan ulang itu sendiri.

Diperkirakan setidaknya 2.000 pekerja terlibat dalam pelapisan ulang sirkuit Mandalika agar Indonesia bisa sukses menggelar putaran kedua Moto GP pada 18-20 Maret mendatang setelah seri Qatar.  Pekerja ini termasuk orang yang bekerja menanam pohon, menyelesaikan saluran air, memasang berbagai jenis monumen dan sebagainya. 

“Saya telah menghabiskan banyak waktu di sirkuit baru dan acara baru, tidak ada yang benar-benar bisa sempurna di hari pertama mereka menggelar acara," kata Gardini.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 05 Mar 2022 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories