Ragam
Tiongkok dan Rusia Ingin Reformasi Total Tata Kelola Dunia
BEIJING, Wongkito.co - Pertemuan Majelis Tinggi Parlemen Rusia Valentina Matviyenko dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing pada tanggal 10 juli, Presiden Tiongkok memuji kerjasama yang sudah terjalin.
Xi menilai hubungan kedua negara semakin erat, perlu meningkatan kerja sama ekonomi dan kontak diplomatik dalam beberapa tahun terakhir, dan semakin dekat sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. Rabu, 12 juli 2023.
Xi Jinping menyebutkan peningkatan hubungan antara kedua negara tersebut merupakan pilihan strategis yang dibuat berdasarkan kepentingan fundamental negara dan rakyat masing-masing.
Presiden Negeri Tirai Bambu tersebut juga menyebutkan pihak China dan Rusia juga perlu memperkuat komunikasi dan kolaborasi dalam mekanisme multilateral seperti Organisasi Kerjasama Shanghai dan negara-negara BRICS.
Xi Jinping juga menginginkan negaranya bersama dengan Rusia memimpin arah reformasi tata kelola global yang benar. Selanjutnya pihaknya menyebutkan kedua negara harus menjaga kepentingan bersama negara-negara pasar berkembang dan negara-negara berkembang.
Baca juga
- Alokasi Anggaran 5 persen di Hapuskan Dalam UU Kesehatan
- Bagaimana Kulit Agar Tidak Cepat Kusam.
- AMSI Temui Dewan Pers Pertanyakan Kelanjutan Regulasi “Publisher Rights”
Mengutip CNA, Matviyenko menyebutkan kemitraan strategis antara Beijing dan Moskow telah mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah dan terus berkembang dengan meyakinkan. Matviyenko menambahkan, kedatangan Xi Jinping pada Maret lalu untuk bertemu dengan Vladimir Putin telah memberikan dorongan kuat dalam peningkatan hubungan antara kedua negara.
Xi Jinping menyebutkan pihaknya bekerja sama dengan Rusia. Presiden China tersebut mengatakan, “China bersedia untuk terus bekerja dengan Rusia untuk mengembangkan kemitraan strategis komprehensif yang saling membantu, integrasi mendalam, inovasi, dan kerja sama inklusif di era baru".
Pihak China sendiri terlihat begitu dekat dengan Rusia. Terlebih ketika Beijing memilih menjadi pihak netral atas invasi Rusia atas Ukraina. Pihak Xi Jinping menolak untuk mengutuk invasi dan dianggap mendukung keputusan Rusia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Bintang Surya Laksana pada 12 Jul 2023