Ekonomi dan UMKM
Total Anggaran Hampir Capai Rp15 Triliun, OJK Ungkap 21 Emiten Siap Buyback Saham Tanpa RUPS
JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan perkembangan terbaru terkait rencana pembelian kembali saham (buyback) tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Hingga 9 April 2025, tercatat sebanyak 21 emiten telah menyatakan kesiapan untuk melaksanakan buyback dengan total anggaran hampir mencapai Rp15 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyatakan bahwa kebijakan buyback tanpa RUPS merupakan bagian dari respons regulator dalam menjaga stabilitas pasar di tengah fluktuasi signifikan.
Inarno juga menambahkan bahwa kebijakan ini diatur dalam POJK Nomor 13 Tahun 2023 tentang Penetapan Kondisi Pasar yang Mengalami Fluktuasi Secara Signifikan dan berlaku selama enam bulan sejak 18 Maret 2025.
Baca juga:
- NTP Sumsel pada Maret 2025 Naik Sebesar 1,24 Persen
- Berkat BRI, Warung Legendaris Beringharjo Tak Pernah Sepadat Ini Saat Lebaran
- Harga Emas Antam pada Jumat 11 April Naik Rp43.000 Pergram
“Dari 21 emiten yang menyatakan kesiapan, sebanyak 15 di antaranya telah merealisasikan buyback dengan nilai mencapai Rp429,72 miliar,” ungkap Inarno dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Maret 2025 yang digelar secara daring pada Jumat, 11 April 2025.
Ia juga menegaskan bahwa OJK akan terus melakukan monitoring pasar secara ketat untuk memastikan setiap kebijakan dapat merespons dinamika secara cepat dan tepat.
Dari 21 emiten tersebut, sebanyak 16 perusahaan telah menyampaikan keterbukaan informasi resmi kepada publik. Emiten-emiten ini berasal dari berbagai sektor mulai dari layanan kesehatan, properti, energi, perbankan, hingga teknologi dan mencakup nama-nama besar seperti Grup Barito milik Prajogo Pangestu hingga Bank Central Asia (BCA).
Nah, grup usaha milik Prajogo Pangestu tercatat paling agresif dalam menyerap saham sendiri. Tiga anak usahanya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) masing-masing menganggarkan dana besar untuk buyback, dengan total mencapai Rp5 triliun.
Sementara itu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga melakukan buyback dengan anggaran Rp500 miliar. Berikut daftar 16 emiten yang telah menyampaikan rencana buyback tanpa RUPS berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI):
- PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)
Anggaran maksimal Rp100 miliar, periode 21 Maret–2 Mei 2025. - PT Jaya Real Property Tbk (JRPT)
Target 133,33 juta saham, maksimal Rp100 miliar. - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO)
Alokasi Rp450 miliar, periode 9 April–8 Juli 2025. - PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)
Buyback maksimal Rp815,61 miliar, periode 2 Mei–26 Juni 2025. - PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
Dana maksimal Rp1 triliun, periode 27 Maret–27 Juni 2025. - PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)
Anggaran Rp1 triliun, berlangsung 27 Maret–26 Juni 2025. - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
Telah merealisasikan Rp31,52 miliar, sisa anggaran Rp1,87 triliun. - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Dana maksimal Rp1 triliun, periode 26 Maret–24 Juni 2025. - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Alokasi US$50 juta, mulai 8 April 2025. - PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP)
Dana Rp25 miliar, mulai 24 Maret 2025. - PT Bank Panin Tbk (PNBN)
Target 286–416 juta saham, maksimal Rp500 miliar. - PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Dana Rp500 miliar, periode 24 Maret–23 Juni 2025. - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Buyback senilai Rp2 triliun, periode 24 Maret–23 Juni 2025. - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Alokasi Rp500 miliar, periode 24 Maret–24 Juni 2025. - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
Dana Rp2 triliun, periode 21 Maret–20 Juni 2025. - PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI)
Dana maksimal Rp5 miliar, periode 8 April–akhir Juli 2025.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Bagaskara pada 11 Apr 2025