Tradisi Cawisan di Masjid Agung Palembang, jadikan Ramadan semakin Berilmu dan Pererat Silaturahmi

Suasana cawisan di Masjid Agung Palembang (Foto WongKito.co/Malik Septiadi)

PALEMBANG, WongKito.co - Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Agung Palembang, kembali menggelar tradisi Cawisan, sebuah tradisi khas yang selalu menyemarakkan bulan suci Ramadan di masjid kebanggaan wong Plembang ini.  

Cawisan merupakan kegiatan ceramah agama singkat yang dilaksanakan rutin setelah salat Dzuhur, Ashar, dan Magrib.

Ceramah yang diselingi sesi tanya jawab/ ini memberi kesempatan bagi jamaah untuk berdiskusi langsung dengan penceramah, membuat suasana lebih interaktif dan akrab.

Baca Juga:

Pada sesi Cawisan, Jumat (7/3/2025), ceramah disampaikan oleh Kiyai Kgs HM Nurdin Mansyur, dengan tema: "Al-Qur’an Adalah Cahaya: Perbanyak Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan”.

Dalam ceramahnya, Ia menekankan bahwa Al-Qur’an jangan hanya dipajang di rumah, melainkan harus dibaca, dipelajari, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.  

"Bulan Ramadan ini adalah momen terbaik untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an. Jangan biarkan Al-Qur’an kita berdebu di lemari, tapi jadikan ia pedoman hidup yang selalu dibaca dan diamalkan," ujar Kiyai Nurdin Mansyur di hadapan para jamaah.  

Menanggapi tradisi cawisan, Romli (22), jamaah muda yang sudah mengikuti kegiatan tersebut sejak Ramadan tahun lalu, mengaku senang dengan tradisi ini.  

"Cawisan ini kegiatan yang sangat positif. Selain mendengarkan ceramah, kita juga bisa langsung bertanya kalau ada yang belum paham. Ilmunya bermanfaat dan suasananya juga santai," ujar Romli.  

Baca Juga:

Senada dengan Romli, Danang (43) juga merasa kegiatan ini sangat bermanfaat.  

"Saya senang sekali dengan adanya cawisan ini. Ceramahnya ringan, isinya berbobot, dan ada kesempatan tanya jawab langsung. Apalagi tema tentang Al-Qur’an hari ini sangat menginspirasi," katanya.  

Tradisi cawisan di Masjid Agung Palembang bukan sekadar ajang ceramah agama, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antar jamaah.

Suasana yang penuh kehangatan, di bulan Ramadan dan di Masjid Agung Palembang menjadi sangat istimewa bagai masyarakat yan berharap tradisi ini terus dilestarikan sebagai bagian dari syiar Islam sekaligus mengajak umat untuk lebih mencintai Al-Qur’an.(Malik)


Related Stories