Transaksi Belanja Capai Rp60 Juta, Sebanyak 1.400 Item Produk Diborong Pengunjung Pertamina SMEXPO Palembang 2024

Sabran (39) salah satu pengunjung Pertamina SMEXPO Palembang 2024, melirik produk kain jumputan dari UMKM Afif Pelangi (Humas Pertamina Plaju/WongKito.co)

PALEMBANG, WongKito.co, -  Setelah digelar selama tiga hari berturut-turut sejak Jumat hingga Minggu (23-25 Agustus 2024), Pertamina SMEXPO Palembang resmi ditutup dengan mencatatkan total transaksi belanja mencapai Rp60 juta.

Adapun di hari pertama, Jumat (23/8), terjadi transaksi mencapai lebih dari 17 Juta Rupiah, dilanjutkan hari kedua, Sabtu (24/8) yang mencatatkan transaksi paling besar, yakni 24 Juta Rupiah, dan hari ketiga atau terakhir, Minggu (25/8) yang mencatatkan transaksi lebih dari Rp18 juta.

Jika dihitung, rerata transaksi di tiga hari pelaksanaan Pertamina SMEXPO Palembang 2024 mencapai Rp 20 juta per hari.

Baca juga:

Sebesar 75% transaksi terjadi pada produk-produk non kuliner, seperti kerajinan, fesyen kosmetik, hingga produk pelumas dan gas LPG dari Pertamina, dimana pengunjung pameran membelanjakan uangnya dengan total senilai 45 Juta, dengan terjual sebanyak 280 produk.

Sementara, transaksi belanja terhadap produk-produk kuliner, misalnya pempek, aneka keripik dan kerupuk, olahan buah, hingga minum-minuman seperti kopi, teh dan madu, meraup omzet hingga Rp15 juta, yang terjual sebanyak 1.129 pcs.

Sebanyak 41 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Pertamina Group di Sumsel yang berpartisipasi dalam pameran ini, ikut kecipratan berkah meraup laba, sekaligus mendapat ilmu dari talkshow dan workshop yang diikuti selama Pertamina SMEXPO Palembang yang digelar di halaman parkir PTC Mall Palembang.

"Saya sangat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan produk saya kepada khalayak. Sangat senang sekali, terbantu, sangat-sangat terima kasih," kata Rusnayati, pemilik UMKM MauQu, dengan produk andalannya Jus Madu, Susu dan Kurma. Produknya laris manis dibeli pengunjung yang berlalu lalang di tengah teriknya siang.

Sementara, Rafiq, pemilik UMKM Orchid Bakery, mengaku mendapatkan pesanan dalam jumlah banyak dari salah satu pengunjung, setelah mencicipi aneka kue keringnya yang diproduksi secara rumahan. "Benar-benar kita kecipratan berkah sekali ini, terimakasih Pertamina, sudah diikutkan dalam pameran SMEXPO," kata dia.

Dengan adanya program ini, Pertamina berharap para pelaku UMKM dapat semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Melalui SMEXPO, Pertamina menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan UMKM sebagai pilar penting perekonomian nasional. Dukungan ini diharapkan dapat terus berlanjut sehingga UMKM Indonesia dapat semakin maju dan berdaya saing, baik di pasar domestik maupun internasional.

Sementara Area Manager Communication Relations & CSR Refinery Unit III - PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Rachmi Indasari mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pelaku UMKM yang telah berpartisipasi, manajemen PTC Mall yang telah mendukung pelaksanaan, hingga seluruh pengunjung  yang telah mendukung UMKM dengan berbelanja di SMEXPO.

Ia berharap, pergelaran SMEXPO di Palembang yang menjadi kota pertama di tahun 2024, dapat menggerakkan roda perekonomian di Kota Palembang dan Sumsel pada umumnya, serta dapat menginspirasi pelaksanaan SMEXPO di kota-kota berikutnya.

“Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat mendukung pelaksanaan Pertamina SMEXPO Palembang, serta mendukung tumbuhnya perekonomian dengan membeli dan berbelanja produk-produk unggul dari UMKM, kita sama-sama berharap, UMKM dapat semakin naik naik kelas dan berdaya saing," tuturnya.

Pameran SMEXPO ini merupakan bentuk dari pembinaan terhadap pelaku UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, memperluas akses pasar, hingga berujung pada pertumbuhan ekonomi. merupakan implementasi Pertamina terhadap prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) pada aspek Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta sejalan dengan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social & Governance).

 

Bagikan

Related Stories