Tren Curah Hujan Menurun, Sumsel Waspada Hotspot Karhutla

Ilustrasi. Aksi petugas saat memadamkan karhutla di salah satu wilayah Sumsel pada Agustus 2020. (ist/bpbdsumsel)

PALEMBANG, WongKito.co - Fenomena Triple Dip La Nina atau La Nina selama tiga tahun berturut-turut pada 2020 hingga 2022 lalu telah mengurangi resiko dan dampak akibat adanya hotspot dan asap di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). BMKG Stasiun Klimatologi Sumsel telah merilis Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 dimana secara umum wilayah Sumsel telah melewati puncaknya.

Secara klimatologis di beberapa wilayah Sumsel pada bulan Februari akan mengalami periode penurunan curah hujan, meski secara definisi tidak bisa dikatakan sebagai musim kemarau. Seiring dengan dinamika atmosfer terkini yang menunjukkan La Nina masih berada pada kondisi lemah.

“Penurunan curah hujan ini diikuti dengan adanya jeda hujan selama beberapa hari. Kondisi jeda hujan ini harus diwaspadai karena dapat menimbulkan titik-titik panas (hotspot),” ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel Wandayantolis dalam keterangannya, Jumat (03/02/23).

Pihaknya mengimbau, pada fase penurunan curah hujan di periode musim hujan ini, masyarakat diharapkan untuk selalu bersihkan lingkungan sekitar. Terutama tidak melakukan pembakaran di lahan terbuka, gunakan masker, serta gunakan pakaian yang sesuai agar kesehatan tetap terjaga. (ril)

Editor: Redaksi Wongkito

Related Stories