Tren Kondisi Perekonomian Daerah Membaik, Berikut Penjelasannya

Tren Kondisi Perekonomian Daerah Membaik (Bank Mandiri)

JAKARTA – Memasuki tahun ke-3 pandemi COVID-19, pertumbuhan dan pembangunan ekonomi  menunjukan perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan periode dua tahun sebelumnya yang dipicu oleh pembangunan infrastuktur.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan dengan efektifnya penanganan COVID-19 mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada periode Semester-II 2022 ke level pemulihan yang berkelanjutan.

"Pihak kami optimis pertumbuhan ekonomi di Indonesia memiliki ruang yang besar," kata Andry, dikutip dalam keterangan resmi, Senin, 9 Mei 2022.

Peningkatan ekonomi ini terlihat dari frekuensi dan nominal transaksi belanja masyarakat yang meningkat sejak bulan Maret 2021. Sejalan dengan ini, kegiatan belanja juga naik semenjak pemerintah berhasil menurunkan tingkat kasus COVID-19.

Menurut Tim Ekonom Bank Mandiri, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menetap di kisaran 5,17%, yang dimulai dengan proyeksi capaian 4,95% laju kenaikan PDB pada kuartal I-2022.

Baca Juga:

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah perbaikan harga komoditas yang telah dilakukan sejak akhir tahun 2020, kebijakan Pemerintah untuk mendorong investasi lebih merata di luar Jawa. Juga peningkatan harga Crude Palm Oil (CPO), batubara, dan nikel akan meningkatkan transaksi belanja dan berujung pada perbaikan ekonomi di daerah.

Selain itu, adanya pelonggaran mobilitas masyarakat dan baiknya penanganan COVID-19 memulihkan ekonomi daerah sehingga memicu perbaikan kualitas infrastruktur di daerah yang mampu menopang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.

Tercatat data pada Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) terdapat 201 proyek dan 10 program dalam Proyek Strategis Nasional Terbaru yang tersebar di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.

Di sisi lain, tren mobilitas masyarakat turut memberikan perbaikan ekonomi di daerah wisata. Terlihat dari perekonomian di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara yang berangsur membaik sejak Semester-II tahun lalu. Sejalan dengan itu peningkatan ekonomi digital perlu digencarkan untuk memperluas akses pasar produksi dalam negeri maupun luar negeri.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Agnes Yohana Simamora pada 09 May 2022 

Bagikan

Related Stories