Ragam
UIN Raden Fatah Palembang jadi Pilot Project Beasiswa Indonesia Bangkit Kemenag
PALEMBANG, WongKito.co - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menjadi salah satu Pilot Project Program Double Degree Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universiti Utara Malaysia (UUM) menjadi awal pelaksanaan program BIB tersebut.
Penandatanganan nota kesepahaman ini disaksikan langsung Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag, Sekretaris Dirjen Pendis Dr. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd, Kepala Biro Humas, Data, Informasi (HDI) Sekretarian Jenderal Kemenag RI Ahmad Fauzin, S.Ag., M.SI, dan Atase Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia Zulfadhli Bin Hamzah.
Baca Juga:
- Hari Lanjut Usia Nasional 2023: Gubernur Herman Deru Ajak Lansia jadi Insan yang Bersyukur
- Manulife Indonesia pada 2022 Raup Pendapatan Rp12,6 Triliun dan Premi Rp10 Triliun
- bank bjb Raih Penghargaan Best Bank 2023
Rektor UIN Raden Fatah, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag, M.Si mengatakan penandatanganan nota kesepahaman ini sebagai langkah awal mewujudkan program double degree, student mobility, dan lecturer exchange.
“Bagi UIN Raden Fatah kerja sama ini menjadi salah satu langkah strategis dalam pengembangan mewujudkan World class University dengan target unggul di Asia Tenggara pada Tahun 2029,” ujar Prof. Nyayu, Senin (29/5/2023).
Sementara itu Vice Chancellor atau Wakil Rektor Universiti Utara Malaysia (UUM) merasa sebuah kehormatan dipilihnya univeritasnya, dan menjadi pengakuan internasional keberadaan UUM.
“Kerja sama ini akan memperkuat bidang akademik internasional bagi mahasiswa Indonesia-Malaysia melalui beasiswa,” ungkap Prof. Mohd Fo’ad Sakdan.
Fo’ad Sakdan menambahkan, mahasiswa yang memenuhi persyaratan akan menerima beasiswa untuk studi dan mendapatkan pengalaman internasional dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia holistic untuk masa depan bangsa.
Berkaitan dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut, Ditjen Pendis, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, bahwa kerja sama dan kolaborasi antarbangsa merupakan persembahan bagi semua dan dalam rangka untuk membangun peradaban yang lebih baik.
“Membangun peradaban masa depan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, sebab itu memerlukan kolaborasi yang berkelanjutan,” ujar Prof. Muhammad Ali Ramdhani.
Menurut Ditjen Pendis, pemilihan UUM sudah melalui kajian panjang, serta UUM merupakan salah satu dari 70 kampus terbaik di Asia yang memiliki prestasi dan reputasi berskala internasional.
Sementara selain UIN Raden Fatah ada empat kampus lagi yang menjadi pilot project yaitu UIN Ar-Raniry Banda Aceh, UIN Mataram, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan UIN Sunan Ampel Surabaya.(*)