KabarKito
UIN Raden Fatah Siap Gelar Serangkaian Acara Peringati Hari Santri
PALEMBANG, WongKito.co - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang bersiap menggelar serangkain acara dalam rangka peringatan Hari Santri 2023 mulai dari tanggal 18-20 Oktober 2023. Kali ini Hari Santri mengusung tema nasional “Santri Siaga Jiwa dan Raga”.
Rektor UIN Raden Fatah, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si mengatakan bahwa UIN Raden Fatah turut andil memperingati Hari Santri sebagai penghormatan terhadap peran kaum kiai dan kaum santri tempo dulu dalam melawan penjajah yang juga bertepatan mengenang kembali resolusi jihad dari KH Hasyim Asyari.
“Masa penjajah telah berakhir, UIN Raden Fatah memaknai resolusi jihad dari KH Hasyim Asyari sebagai konsep jihad pendidikan dalam mencerdaskan ummat manusia,” kata Prof. Nyayu, melalui siaran pers, Senin (16/10/2023).
Serangkaian acara menjelang Hari Santri 2023, yang akan dipusatkan di Kampus Jakabaring yaitu pameran kemandirian pesantren, seminar kemandirian pesantren, santri goes to campus, dan launching Al-Qur’an digital terjemahan bahasa Palembang.
Selain itu digelar juga serangkaian lomba yang terdiri dari lomba musabaqoh tilawatil Qur’an, musabaqoh syahril Qur’an, Musabaqoh fahmil Qur’an, musabaqoh Hifzil Qur’an, musabaqoh qirotul qirotul kutub, baca kitab Melayu, pidato bahasa Arab, pidato bahasa Inggris, video kreatif, hadroh, pop solo Islam, dan kaligrafi.
Prof. Nyayu mengungkapkan bahwa sebagai bentuk apreasasi akan memberikan golden ticket bagi santriwan dan santriwati yang menjadi juara disetiap lomba akan menempuh pendidikan di UIN Raden Fatah tanpa harus mengikuti ujian seleksi penerimaan mahasiswa, dan pemberian beasiswa.
Sementara itu, Ketua Panitia Acara, Prof. Dr. Ahmad Zainuri, M. Pd.I mengatakan UIN Raden telah membangun komunikasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan untuk melibatkan 62 pondok pesantren.
“Semoga setiap pesantren mengikuti serankangkai acara peringatan Hari Santri 2023 yang di gelar di UIN Raden Fatah dengan berniat sebagai media dakwah,” ujar Prof. Ahmad Zainuri.(ril/Juf)