Ekonomi dan UMKM
Usai Serangan Rusia ke Ukarina, Harga Minyak Mentah Dunia Melonjak
JAKARTA – Harga minyak mentah dunia langsung melonjak usai dilakukannya serangan operasi militer khusus oleh pemerintah Rusia ke Ukraina. Hal itu membuat harga minyak dunia di pasar berjangka WTI langsung melompat hingga menyentuh level US$99,73 per barel pada Kamis, 24 Februari 2022.
Kenaikan tersebut merupakan harga tertinggi baru yang berhasil disentuh oleh komoditas itu setelah lebih dari delapan tahun terakhir sejak 2014. Sementara itu, pada Jum’at pagi 25 Februari 2022, harga minyak mentah terpantau masih cenderung tinggi berada di level US$94,7 per barelnya.
Secara year-to-date (ytd), harga minyak mentah dunia di pasar berjangka WTI sendiri terhitung telah mengalami kenaikan hingga sebesar 27,46% atau sebesar US$20,56 per barelnya sejak awal tahun 2022.
Baca Juga :
- Laba Bersih Astra Graphia (ASGR) Naik 82,7 Persen
- Cermati Pilihan Saham Hari Ini, IHSG Berpotensi Rebound
- Masakan Kekinian Bikin Mood Booster Naik, Milo Lava Cake ini Resepnya
Merujuk laman Trade Economics, harga minyak mentah dunia diproyeksikan akan berada pada level US$89,33 per barel sampai dengan akhir kuartal pertama di tahun ini. Hal itu atas kalkulasi dari sejumlah indikator makro global dan ekspetasi para analis.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro memiliki proyeksi sampai dengan akhir tahun 2022 bahwa harga minyak mentah dunia akan tetap tinggi berada pada rentan level harga US$90-100 per barelnya.
“Kami melihatnya secara rata-rata sampai dengan akhir tahun 2022 harga akan berada pada rentang US$90 hingga US$100 per barelnya,” ujar Komaidi kepada Trenasia dikutip Jum’at 25 Februari 2022.
Adapaun Komaidi juga menyebut bahwa persoalan mengenai geopolitk yang terjadi antara Rusia-Ukraina serta pandemi COVID-19 masih menjadi sentimen utama yang akan memengaruhi pergerakan harga minyak mentah dunia selama tahun 2022.
“Yang paling utama geopolitik (non-fundamental) dan COVID-19 (fundamental). Redanya ketegangan antara Rusia-Ukraina dapat memperbaiki pasokan, sementara redanya COVID-19 akan meningkatkan konsumsi,” tambah Komaidi.
Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) pada Januari 2022, terdapat peningkatan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia sebesar 200.000 barel per hari menjadi 5,5 juta barel per hari pada 2021 dan 3,3 juta barel per hari pada 2022.
Rusia sendiri merupakan salah satu produsen minyak mentah terbesar di dunia yang memiliki kemampuan rata-rata produksi hingga mencapai sekitar 11,2 juta barel per hari.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Farhan Syah pada 25 Feb 2022