Ekonomi dan UMKM
VW Garap Bisnis Baterai Mobil Listrik Gelontorkan Rp2,99 Triliun
JAKARTA - Bukan hanya Tesla, kini produsen mobil asal Jerman Volkswagen (VW) berkomitmen investasi sebesar US$20,3 miliar atau setara dengan Rp2.99 triliun (kurs per 8 Juli 2022 Rp14.984) untuk menggarap bisnis baterai mobil listrik.
Dilansir dari Reuters, investasi yang diambil Volkswagen yaitu dalam bisnis sel baterai bersama mitranya PowerCo. Nantinya investasi itu akan menghasilkan 20.000 lapangan pekerjaan baru dan estimasi penjualan mobil tahunan senilai di atas 20 miliar euro pada 2030.
"Mitra bisnisnya PowerCo akan mengelola produksi, penelitian baterai dari penambangan hingga daur ulang, dan proyek-proyek termasuk sistem penyimpanan energi," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz dilansir dari Reuters pada Jumat 7 Juli 2022.
Baca Juga:
- Antisipasi Penipuan, Berikut ini Cara Cek Rekening, Seller Online dan Pembeli Wajib Tahu!
- Inilah 5 Tips Investasi Aset Kripto Saat Pasar Sedang Bearish
- Bernilai Rp120 Juta! PGN Gelar Program Bedah Dapur GasKita untuk Gaet Pelanggan Baru Jargas
VW membuat pabrik bernama "SalzGiga" bertujuan untuk menyaingi "Gigafactory" Tesla yang baru-baru ini dibuka di dekat Berlin. VW mengatakan proyeknya akan bertujuan untuk membantu perusahaan mengejar dan akhirnya mengungguli Tesla.
VW pun berencana membangun pabrik baterai mobil listrik dengan kapasitas gabungan mencapai 240 gigawatt-hour (GWh) pada 2030. Ada sebanyak enam pabrik yang dibangun di Eropa dan dua pabrik di Amerika Utara.
"Mobil tetap menjadi inti dari bisnis kami, tetapi itu akan menjadi produk digital paling kompleks di dunia ketika menjadi listrik dan otonom, membuat kami menjadi pengembang perangkat lunak dan produsen baterai," kata Chief Executive Herbert Diess dilansir dari Reuters.
Volkswagen juga mempresentasikan sel baterai standar yang telah diumumkan pada tahun 2021 yang akan digunakan hingga 80% dari model grup.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 08 Jul 2022