KabarKito
Walikota Palembang Tinjau Batu Nisan Kuno di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
PALEMBANG - Walikota Palembang Harnojoyo meninjau enam batu nisan kuno yang ditemukan di kawasan Pasar 16 Ilir dan Tanjung Barangan. Saat ini, keenam batu nisan di simpang di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
“Kita tunggu zuriatnya sesuai dengan yang tertulis di batu nisan, agar bisa mengetahui pasti sejarah yang sebenarnya,” kata Harnojoyo, didamping Sekda Kota Palembang Ratu Dewa, Kamis (27/1/2022).
Ia mengungkapkan sejarahnya memang Kesultanan Palembang Darussalam merupakan kesultanan dengan kental adat melayu dan erat hubungan dengan Arab.
Penelusuran sejarah sangat penting untuk mendukung penjelasan dari penemuan batu nisan kuno tersebut, ungkap dia.
Baca Juga:
- Ini Saran Ekonom UGM untuk Pemerintah agar Minimalisir Korupsi Perizinan Daerah
- Temukan Minyak Goreng Rp14.000/Liter di Supermarket Palembang
- Yuk Intip, 7 Masjid Unik di Indonesia dengan Arsitektur Megah dan Menawan
Sebelumnya, ahli dari kantor Arkeologi Sumatera Selatan menjelaskan empat dari enam nisan diduga berasal dari abad ke-19 dan ke-20. Empat nisan tersebut bertuliskan aksara Arab.
Peneliti menyimpulkan bahwa batu nisan tersebut milik makam keluarga pasca Kesultanan Palembang. Menilik pada peta Belanda tahun 1920, kawasan pasar 16 Ilir Palembang masih kosong. Kemudian pada 1926-1927 mulai berdiri bangunan.
Analisanya, lokasi temuan nisan awalnya ditimbun pemerintah Kolonial Belanda.
Arkeolog kantor Arkelogi Sumatera Selatan Retno Purwanti mengatakan enam nisan kuno ini tentunya sangat penting bagi ilmu sejarah. Hal itu, membuktikan kalau di masa lalu ada pemukiman di kawasan Pasar 16 Ilir.
Sebelumnya, kawasan Pasar 16 Ilir, hanya dikenal sebagai bekas situs Keraton Beringin Janggut, tutur Retno.(*)