KabarKito
Warga Padati Operasi Pasar Minyak Goreng
PALEMBANG, WongKito.co - Warga yang sedang berada di kawasan Pasar KM 5 Palembag memadati operasi pasar minyak goreng yang diselenggarakan Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
"Tadi saya sedang belanja, tiba-tiba ada kerumuman ternyata menjual minyak goreng dengan harga normal," kata Marlinda salah seorang warga Palembang, Selasa (21/12/2021).
Menurut dia harga minyak goreng sejak dua bulan ini naik signifikan menjadi Rp18 ribu sampai Rp20 ribu per liter.
Akibatnya, Ia mengaku terpaksa mengurangi konsumsi minyak goreng.
"Selama ini, memasak dengan cara mengoreng tetapi kini mesti cari cara alternatif agar tidak menggunakan banyak minyak goreng, tambah dia.
Baca Juga:
- PP Properti (PPRO) Tawarkan Obligasi Rp1,1 Triliun Tahun Depan
- BEI Suspensi Saham Trimuda Nuansa Citra (TNCA), Melonjak 24,8% Dalam Sehari
- Mau Liburan, Yuk Intip 6 Destinasi Wisata Indah di Gunungkidul dan Yogyakarta
Hal senada diungkapkan Arief, dirinya bersyukur bisa membeli minyak goreng dengan harga normal hari ini.
"Mudah-mudahan pemerintah sering menyelenggarakan operasi pasar beragam produk kebutuhan pokok bukan hanya minyak goreng untuk memudahkan memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga," ujar dia.
Siapkan 25.200 Liter Minyak Goreng
Kepala Dinas Perdagangan Sumatera Selatan Ahmad Rizali mengungkapkan pihaknya menyiapkan 25.200 liter minyak goreng untuk program operasi pasar.
"Kami bekerja sama dengan salah satu produsen minyak goreng yang beroperasi di Sumsel," kata dia.
Operasi pasar minyak goreng tambah Rizali dilakukan pada sembilan titik di Kota Palembang dan Banyuasin.
Baca Juga:
- Telkomsel 'Terus Nyalakan Semangat' Sambut Natal 2021 dan Bangkitkan Optimisme Bangsa di Tahun Baru 2022
- KUMPUL Ajak Penggerak juga Pegiat Startup Saling Berkolaborasi Manfaatkan Teknologi Artificial Intelligence untuk Akselerasi Pertumbuhan Industri Digital dengan Gelar seri kelima IN-Connect
- Yili Group Bangun Pabrik Es Krim Terbesar di Indonesia, Siapkan Ekspor ke Asia Tenggara
Diantara di Pasar KM 5, Pasar Soak Batok, Pasar Perumnas, Lemabang dan Gandus serta Gasing, tambah dia.
"Minyak dijual Rp14.000 per liter," kata dia.
Rizali menegaskan kalau kenaikan harga minyak goreng bukan karena adanya spekulasi atau kebijakan pemerintah yang menaikan harga minyak.
"Harga minyak goreng naik karena memang kebutuhan CPO dunia meningkat untuk proyek energi baru terbarukan atau EBT," ujar dia.
Kondisi tersebut sudah terjadi sejak tiga bulan, dimana permintaan CPO terus mengalami peningkatan.
Secepatnya, pemerintah diharapkan bisa menerbitkan regulasi yang bisa menyetabilkan harga minyak goreng di tengah meningkatnya kebutuhan CPO duni, tambah dia (ert)