Warga Palembang Diimbau Tidak “Panic Buying” Jelang Bulan Puasa

Wali Kota Palembang Harnojoyo menghadiri pembukaan rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Selatan terkait Upaya Pengendalian Inflasi Menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, di Hotel Arista Palembang, Rabu (7/4). (wongkito.co/ist/protokol Palembang)

PALEMBANG, WongKito.co - Jelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1442 tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berupaya menjaga kestabilan harga serta ketersediaan bahan pangan. Karenanya, masyarakat diimbau untuk tidak panic buying atau membeli bahan pokok dalam jumlah besar, maupun menimbunan bahan pangan.

Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, Pemkot Palembang juga terus berupaya menurunkan inflasi. Disebutkannya, inflasi Kota Palembang tidak jauh dengan angka inflasi Provinsi Sumatera Selatan 1,55 yakni sebesar 1,5.

“Yang jelas inflasi sangat dipengaruhi permintaan. Biasanya bulan puasa permintaan bertambah. Tetapi mudah-mudahan dengan ketersediaan tersebut, inflasi kita stabil,” ujarnya, usai mengikuti pembukaan rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terkait Upaya Pengendalian Inflasi Menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, di Hotel Arista Palembang, Rabu (7/4).

Pemantauan ketersediaan pangan dan operasi pasar, lanjutnya, akan terus dilakukan untuk menjamin bahan pangan tidak ada kendala selama Ramadhan maupun Lebaran Idul Fitri 2021. “Ketersediaannya cukup, harga tetap stabil. Jangan terpancing untuk panic buying,” imbau Harnojoyo.

Hal terpenting menurutnya, ketersediaan sembilan bahan pokok cukup untuk di Kota Palembang. “Palembang juga sering melakukan sidak di pasar. Jadi, di mana barang yang langka itu patut kita pertanyakan guna mengantisipasi adanya penimbunan,” tegasnya.

Gubernur Sumatera Selatan sekaligus sebagai Ketua TPID Sumsel, Herman Deru menyampaikan, sepekan sebelum Ramadhan ini inflasi Sumsel sangat terkendali 1,55 persen. Angka tersebut merupakan prestasi, sebab jadi terjaga karena kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sehingga masih stabil dan tidak ada gejolak ekonomi.

“Kebutuhan konsumsi umumnya meningkat saat bulan puasa, yang seharusnya kebutuhan pangan berkurang. Saya minta para Bupati dan Walikota serta yang berkompeten tidak hanya mengimbau, tapi harus dengan data dan kepercayaan masyarakatnya dipelihara  sebagai parameternya,” imbuh gubernur. (tri)

Bagikan

Related Stories