Waskita Karya Bangun Saluran Irigasi Senilai Rp612 Miliar di Sumatera, Alokasi Dana untuk Sumsel Paling Besar

Waskita Karya Bangun Saluran Irigasi Senilai Rp612 Miliar di Sumatera, Alokasi Dana untuk Sumsel Paling Besar (ist)

JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) yang merupakan salah satu perusahaan milik negara mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk membangun proyek saluran irigasi dengan nilai mencapai Rp612 miliar. 

Adapun dua pembangunan tersebut berada di Provinsi Aceh dan Sumatera Selatan, yaitu pembangunan Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh Kabupaten Pidie, Aceh senilai Rp221 miliar dan Jaringan Irigasi Belitang Lempuing Paket 2, Sumatra Selatan senilai Rp391 miliar.

“Sampai saat ini Perseroan masih dipercaya mengerjakan dua proyek SDA ini. Tentunya Waskita akan menjaga kepercayaan ini dengan menunjukkan kapabilitas serta mengerahkan segala potensi agar proyek selesai tepat waktu dan tepat mutu,” kata SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/12/2023).

Baca Juga:

Kontrak kerja pembangunan Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh Kabupaten Pidie telah dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan II SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sumatera I, Arifiansyah dengan dengan SVP Infrastructure I Division, Mochamad Waskito.

Dalam proyek Bangunan Pengarah Bendungan itu, Waskita terdapat beberapa pekerjaan yang dilakukan. Pertama yaitu meliputi pekerjaan Saluran Suplesi yang mengarah ke genangan Bendungan Rukoh dengan panjang saluran 3350 meter dengan lebar 5 meter serta kedalaman 2,27 meter. 

Pekerjaan kedua yaitu pembangunan Bangunan Talang dan Jalan Akses menuju Saluran Suples. Proyek yang dikerjakan Waskita itu dalam kontraknya dibangun menggunakan dana APBN tahun 2023-2024. 

Waktu pengerjaan yang telah ditentukan selama 450 hari dan ditargetkan selesai pada Maret 2025 mendatang. Proyek tersebut diharapkan dapat menjadi saluran suplesi sebesar 12,00-16,00 m3 /detik ke tampungan Bendungan Rukoh. 

Ermy menjelaskan bahwa Waskita sebelumnya juga menggarap pembangunan Bendungan Rukoh yang ditargetkan rampung pertengahan 2024. “Harapannya dapat menjadi pendukung sebagai saluran irigasi untuk Bendungan Rukoh yang nantinya bermanfaat sebagai sumber pengairan lahan irigasi pertanian dan pengendalian banjir,” tuturnya.

Proyek kedua yakni pembangunan Jaringan Irigasi Belitang Lempuing Paket 2, Sumatera Selatan yang penandatangan kontraknya telah dilakukan oleh PPK Irigasi dan Rawa III, Iskandar Pani dengan SVP Infrastructure I Division, Mochamad Waskito Adi. 

Baca Juga:

Proyek jaringan irigasi itu dikerjakan secara joint operation antara Waskita yang memegang porsi 60% bersama PT Basuki Rahmanta Putra (BRP) dengan porsi 40%. Proyek irigasi Belitang Lempuing Peket 2 memiliki saluran seluas 8500 Ha dengan durasi pengerjaan selama 1.095 hari dan akan selesai pada akhir tahun 2026.

Inovasi digitalisasi dilakukan tim proyek dalam mengerjakan saluran irigasi itu melalui penerapan Building Information Modeling (BIM) sampai dengan 7D. Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap sustainanable construction Waskita juga mendorong pengembangan green construction di setiap proyek yang dikerjakan. 

Tujuannya untuk melindungi keragaman ekosistem, memperbaiki kualitas udara, mereduksi limbah serta konservasi sumber daya alam. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Khafidz Abdulah Budianto pada 07 Dec 2023 

Bagikan

Related Stories