Ragam
Yuk Intip Ini 3 Progres Proyek Pengembangan Milik PT Bukit Asam (PTBA)
JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tercatat memiliki empat proyek yang saat ini sudah selesai maupun masih dalam proses pengerjaan. Masing-masing proyek tentunya mendukung kegiatan operasional perseroan yang terus digenjot untuk selesai tepat waktu.
Di sis lain, berdasarkan keterbukaan informasi, perseroan mencatatkan kinerja positif pada semester I-2022 dengan membukukan laba sebesar Rp6,2 triliun. Perolehan tersebut melesat 246% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,8 triliun.
Pencapain laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan perseroan sebesar Rp18,4 triliun meningkat 79% dibanding tahun lalu. Selanjutnya, berikut progres tiga proyek milik perseroan:
Baca Juga :
- Pertengahan Agustus 2022, Konsumsi Bio Solar Subsidi Untuk Sumsel sudah Sentuh 21% diatas Proyeksi Kuota BBM
- Presiden Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah, Digitalisasi Belanja Barang dan Jasa
Gasifikasi Batu Bara
Perseroan dengan Pertamina dan Air Products & Chemicals Inc (APCI) telah menggelar groundbreaking untuk proyek ini pada 24 Januari 2022.
Proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) berlokasi di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim Sumatra Selatan.
Proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG sebesar 1 juta ton per tahun dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun.
PLTU Mulut Tambang Sumsel-8
PTBA melakukan kerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) untuk mengembangkan pembangkit listri tenaga surya (PLTS) sepanjang Jalan Tol di bawah naungan Jasa Marga Group.
Proyek ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorendum of understanding/MoU) pada 2 Februari 2022 dan saat ini pembangunannya telah selesai dan diresmikan pemerintah.
Pemasangan PLTS ini diimpelementasikan di Jalan Tol Bali - Mandara sebanyak 400 kilowatt-peak (kWp).
Angkutan Batu Bara
Perseroan bersama PT KAI (Persero) Tbk (KAII) melakukan kerja sama dalam meningkatkan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api. Di mana kapasitas angkutan batu bara ini bisa mencapai 72 juta ton per tahun pada 2026.
Untuk mencapai target tersebut telah dilakukan pengembangan angkutan batu bara tanjung Enim-Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun.
Pembangunan tersebut dikerjakan perseroan melingkupi train loading system dan coal handling facility. Sedangkan KAI menyiapkan dermaga serta sara transportasi. Jalur ini nantinya ditarget beroperasi pada triwulan IV 2024.
Selain itu, mendukung target 2026 perseroan juga mengembangkan angkutan batu bara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta per tahun yang ditarget beroperasi pada kuartal III-2026.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Liza Zahara pada 29 Aug 2022