Ragam
Yuk Intip Perjalanan Hidup Vladimir Putin, Dari Apartemen Kecil ke Istana Kremlin
JAKARTA - Vladimir Putin dikenal sebagai salah satu pemimpin dunia paling berpengaruh sekaligus kontroversial. Selama lebih dari dua dekade, ia mampu mempertahankan posisinya sebagai orang nomor satu di Rusia dengan kekuasaan yang begitu kuat.
Banyak faktor yang menjelaskan mengapa Putin bisa menjadi figur dominan di negaranya, mulai dari strategi politik, kendali terhadap institusi negara, hingga citra nasionalis yang ia bangun di mata publik.
Dihimpun dari laman kremlin.ru dan media rusia rbth agency, Kamis, 21 Agustus 2025, TrenAsia berusaha menyajikan data bagaimana Putin berkembang dari masa kecil hingga tumbuh menjadi orang paling kuat di negara tersebut selama beberapa dekade kebelakang.
Putin pertama kali naik ke tampuk kekuasaan pada 31 Desember 1999. Saat itu, Presiden Boris Yeltsin secara mengejutkan mengundurkan diri dan menunjuk Putin sebagai penjabat presiden.
Dalam periode singkat 1999-2000, ia menjalankan peran tersebut sembari mempersiapkan diri untuk pemilu yang akhirnya membawanya terpilih secara resmi sebagai Presiden Rusia.
Pada tahun 2000 hingga 2008, Putin menjabat sebagai Presiden Rusia selama dua periode berturut-turut. Namun, karena terbatas konstitusi, ia tidak bisa langsung maju kembali setelah itu. Posisi kepemimpinan negara pun berpindah ke Dmitry Medvedev, sementara Putin sendiri menjabat sebagai Perdana Menteri Rusia pada periode 2008-2012. Meski secara formal bukan presiden, pengaruhnya dalam pemerintahan tetap sangat besar.
Sejak 2012, Putin kembali menjabat sebagai Presiden Rusia setelah memenangkan pemilu. Ia terus memperkuat posisi politiknya hingga kini, bahkan pada 2020 berhasil mendorong perubahan konstitusi yang memungkinkan dirinya mencalonkan diri kembali hingga 2036. Hal ini membuat Putin berpotensi menjadi salah satu pemimpin dengan masa jabatan terpanjang dalam sejarah modern Rusia.
Baca juga:
- PGEO dan AKRA Jadi Top Gainer, LQ45 Dibuka Turun Tipis ke 828
- Pengamat Transportasi: Gerbong Rokok Akan Jadi Kemunduran dan Rusak Citra Positif KAI
- BRI Hargai Dedikasi Paskibraka Nasional dalam 15 Tahun Perjalanan Apresiasi
Putin Kecil Hingga Remaja
Vladimir Putin lahir pada tanggal 7 Oktober 1952 di Leningrad, Uni Soviet (kini Saint Petersburg). Ia tumbuh di tengah keluarga sederhana di apartemen komunal yang dihuni beberapa keluarga lain.
Kedua orang tuanya adalah pekerja keras: ayahnya, Vladimir Spiridonovich Putin, pernah menjadi tentara di unit kapal selam dan kemudian bekerja sebagai mandor pabrik, sementara ibunya, Maria Ivanovna Shelomova, bekerja di pabrik sekaligus melakukan pekerjaan serabutan. Kehidupan keluarganya dibentuk oleh kondisi pasca-Perang Dunia II yang sulit.
Putin adalah anak bungsu, dua kakak laki-lakinya meninggal lebih dulu, Albert meninggal ketika masih bayi, sementara Viktor wafat akibat difteri saat pengepungan Leningrad.
Kehilangan dua saudara membuat masa kecilnya penuh dengan nuansa kehilangan dan kesabaran. Lingkungan keras pascaperang juga turut membentuk karakter tegar dan disiplin dalam dirinya.
Pada tahun 1960, Putin mulai bersekolah di Sekolah Dasar No. 193, yang terletak dekat dengan rumahnya. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas No. 281, di mana ia mengikuti program imersi bahasa Jerman hingga menjadi lancar berbicara dalam bahasa tersebut. Salah satu gurunya, Vera Gurevitsch, disebut sangat berperan dalam membimbing dan menanamkan disiplin belajar kepada Putin muda.
Selain pendidikan formal, masa kecil Putin banyak diwarnai kegiatan olahraga. Ia menekuni bela diri sambo dan judo sejak remaja. Berkat ketekunan itu, ia meraih sabuk hitam dan menjadi juara di berbagai kompetisi.
Kegiatan bela diri ini bukan hanya membuatnya tangguh secara fisik, tapi juga membentuk disiplin, daya tahan, dan strategi, nilai-nilai yang kelak sangat berpengaruh dalam karier politiknya.
Sejak usia belasan tahun, Putin juga sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia intelijen. Ia gemar membaca novel-novel tentang agen rahasia dan bahkan pernah mendatangi kantor KGB untuk menanyakan cara bergabung.
Kesadaran bahwa jalur tersebut membutuhkan latar belakang hukum membuatnya masuk Fakultas Hukum Universitas Negeri Leningrad pada tahun 1970. Setelah lulus pada 1975, ia benar-benar mewujudkan impian masa kecilnya dengan bergabung ke KGB, memulai perjalanan panjang menuju kursi kepemimpinan Rusia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 22 Aug 2025