Ragam
Sejumlah Ilmuwan Temukan Bangkai Kapal di Kedalaman 100 Meter di Pantai Inggris
JAKARTA, WONGKITO.CO - Reruntuhan kapal bekas perang dunia II ditemukan dilepas pantai Cornwall Inggris. Reruntuhan kapal tersebut ditemukan oleh sekelompok ilmuwan peneliti bawah laut yang dikenal Gasperados.
Seorang ahli sejarah di Universitas Plymouth, Profesor Harry Bennet, ikut membantu dalam mengidentifikasi bangkai kapal tersebut. Bangkai kapal yang berada di kedalaman 100 meter dibawah laut celtic. Senin, 24 juli 2023.
Profesor Bennett mengindikasikan bahwa reruntuhan tersebut mungkin berasal dari salah satu kapal pendarat tank (LCT) Angkatan Laut Kerajaan Inggris. LCT ini tenggelam oleh badai saat ditarik dari perang dunia 2 di teater Eropa.
Kejadian tragis yang dialami Armada LCT ke-9, menyebabkan 50 awak tewas dan enam dari sembilan LCT tenggelam. Meskipun posisi tenggelam resmi LCT 488 diyakini berada sekitar 45 mil dari lokasi penemuan, angin dan ombak laut sering kali mengubah posisi kapal-kapal ringan seperti LCT.
Baca juga
- Cek 5 Rekomendasi Film yang Tayang di Bioskop Juli 2023
- Pemerintah Minta Eksportir Pahami 2 Permendag Baru
- Jaringan 4G XL Axiata Kini Layani 935 Desa/Kelurahan di Bengkulu
Gambar yang diambil dari reruntuhan menunjukkan kesamaan komponen dengan LCT lain yang diproduksi pada masa itu, hal ini menjadi bukti yang meyakinkan bahwa mereka menemukan kapal era Era Perang Dunia II tersebut.
Penemuan ini membuka tabir betapa bahayanya tantangan yang dihadapi para pelaut kala itu. "Kisah tragis konvoi LCT yang hilang ini adalah pengingat brutal bahwa di tengah perang, pelaut kami masih harus menghadapi badai yang tak henti-hentinya dan laut yang kejam hingga terkadang menimbulkan efek mematikan." Ungkap Bennet, dilansir futurism.com.
Kehadiran reruntuhan kapal perang Inggris ini memberikan cerita baru tentang sejarah maritim di wilayah tersebut dan mengungkapkan lebih banyak detail tentang masa lalu. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peristiwa-peristiwa tragis pada masa lalu dan sekaligus menghormati para pelaut yang berani menghadapi tantangan mematikan di lautan lepas.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 23 Jul 2023