Minggu, 24 Desember 2023 21:59 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
JAKARTA - Kebiasaan-kebiasaan sederhana sering diabaikan dalam kehidupan sehari-hari, padahal bisa saja kebiasaan sederhana tersebut dapat berdampak luar biasa bagi kesehatan kita.
Terkadang, kebiasaan-kebiasaan yang dianggap remeh ini pada kenyataannya dapat menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.
Dari tidur dan berjalan-jalan, berikut adalah kebiasaan biasa yang bisa memberikan dampak luar biasa pada kesehatan seperti dilansir dari dr. Axe.
Ritme sirkadian atau siklus alami yang mengatur perubahan fisik dan mental dianggap memberikan efek signifikan dalam pengobatan Barat dan telah diintegrasikan secara luas dalam pengobatan tradisional Tiongkok (TCM).
TCM mengaitkan fungsi organ dengan waktu tertentu yang memberikan pengetahuan untuk aktivitas optimal organ tersebut. Sebagai contoh, puncak energi jantung terjadi antara pukul 11 pagi hingga 1 siang yang menjadi waktu ideal untuk interaksi sosial. TCM juga menyebutkan transisi pagi hari baik untuk mendukung praktik seperti meditasi.
TCM juga menyarankan tidur pada pukul 11 malam melihat pentingnya tujuh hingga delapan jam tidur untuk kesejahteraan emosional. Meski jadwalnya cukup sulit, konsistensi pola tidur tetap menjadi kunci.
Menurut survei Gallup terhadap 7.500 karyawan penuh waktu, 23 persen sering atau selalu merasa lelah di tempat kerja, sementara 44 persen merasakannya kadang-kadang, dengan konsekuensi kesehatan yang signifikan. Kelelahan meningkatkan jumlah hari sakit sebesar 63 persen dan kunjungan ke unit gawat darurat sebesar 23 persen.
Penelitian menunjukkan kelelahan dapat membawa berbagai masalah kesehatan, termasuk kematian pada mereka di bawah 45 tahun.
Mengadopsi gaya hidup lebih lambat seperti nenek moyang kita dapat mengembalikan keseimbangan. Kuncinya adalah dengan menambahkan relaksasi ke dalam rutinitas harian, baik dengan menghabiskan waktu di luar saat makan siang atau menerapkan konsep niksen Belanda di malam hari, yang tidak hanya meredakan stres tetapi juga merangsang kreativitas.
Berada di alam, bukan di depan komputer, memicu pelepasan bahan kimia yang menghasilkan perasaan nyaman dan menyeimbangkan kembali energi dalam tubuh.
Studi di jurnal Environmental Health and Preventive Medicine menunjukkan berjalan-jalan di hutan dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kortisol lebih baik dibandingkan dengan berjalan-jalan di kota.
Meskipun di lingkungan perkotaan, berjalan-jalan di taman atau di sekitar air dapat memberikan efek serupa, seperti mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, merangsang kreativitas, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, pengalaman alam dapat membawa perasaan kagum, rasa syukur, dan hormat, memperkaya kehidupan spiritual serta mendorong kemurahan hati, kerja sama, dan kebaikan.
Keterhubungan yang terus-menerus terhadap teknologi dipercaya dapat mencegah relaksasi penuh tubuh sehingga berdampak buruk pada tubuh dan pikiran.
Survei Stres di Amerika yang dilakukan oleh American Psychological Association pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa 18 persen orang dewasa mengidentifikasi penggunaan teknologi sebagai sumber stres yang tinggi.
Penggunaan teknologi juga berkorelasi dengan depresi, kecemasan, dan insomnia. Beristirahat dari perangkat, baik selama satu jam, sehari, akhir pekan, atau seminggu, menawarkan kesempatan bagi otak dan tubuh untuk bersantai.
Menghilangkan pengaruh-pengaruh yang meresahkan dari media sosial dan memasukkan konten-konten yang membangkitkan semangat merupakan strategi yang masuk akal untuk mengimbangi dampak kumulatif dari kemarahan dan kemarahan, serta menjaga kesejahteraan emosional.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Bintang Surya Laksana pada 24 Dec 2023