7 Kiat Jaga Kesehatan Mental di Tengah Banyaknya Aksi Demonstrasi

Rabu, 03 September 2025 10:11 WIB

Penulis:Redaksi Wongkito

Editor:Redaksi Wongkito

IMG20250901155100.jpg
Suasana aksi mahasiswa di Palembang, Senin (01/09/2025). (wongkito.co/yulia savitri)

JAKARTA, WongKito.co – Demonstrasi adalah bentuk ekspresi kolektif yang dilakukan untuk menyampaikan aspirasi, protes, atau tuntutan tertentu.

Dilansir dari uin-alauddin.ac.id, ketika mendengar kata demonstrasi, seringkali secara sadar atau tidak langsung membayangkan hal-hal negatif. Hal ini disebabkan karena dalam beberapa aksi, sering muncul perilaku anarkis yang sejatinya tidak diinginkan.

Demonstrasi merupakan bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah. Aksi ini sering dianggap sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi kepada pihak berkuasa.

Demonstrasi dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk menyampaikan kebenaran, sebuah pengalaman yang dirasakan oleh manusia di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Akan tetapi, jika demonstrasi berlangsung terus-menerus dan diwarnai ketegangan politik hingga kekerasan, banyak orang mulai merasa stres, cemas, bahkan kehilangan rasa aman. Lantas, jika sudah begini bagaimana caranya agar kesehatan mental tetap terjaga? 

Dilansir dari Foresight dan World Health Organization, berikut tips jaga kesehatan mental di tengah aksi demo:

1. Jaga Kesehatan Fisik

Merawat tubuh juga berdampak positif pada kesehatan mental dan kesejahteraan Anda. Luangkan waktu minimal 30 menit setiap hari untuk aktivitas fisik, seperti lari, berjalan, yoga, menari, bersepeda, atau berkebun. Konsumsi makanan seimbang dan pastikan tidur cukup.

2. Batasi Konsumsi Berita

Membaca berita demo secara terus-menerus, terutama yang mengandung kekerasan atau kemarahan, bisa memengaruhi kesehatan mental. Tetapkan waktu tertentu untuk mengikuti berita dan hindari informasi yang berlebihan. Pilih sumber yang objektif dan informatif, bukan yang provokatif atau sensasional.

3. Jaga Rutinitas Harian dan Aktivitas Positif

Kehidupan tetap harus berjalan. Merawat diri bukan sebuah kemewahan, melainkan kebutuhan. Meluangkan waktu untuk diri sendiri penting agar kesehatan mental dan fisik tetap terjaga.

Dengan mengutamakan self-care, kita bisa memulihkan energi, mengurangi stres, dan memperkuat ketangguhan, sehingga lebih siap menghadapi tantangan hidup meski kondisi luar sedang tidak menentu.

4. Lakukan aktivitas yang Disukai

Usahakan tetap melakukan hal-hal yang memberi makna dan kebahagiaan, seperti memasak untuk diri sendiri atau orang tercinta, bermain dengan hewan peliharaan, berjalan di taman, membaca buku, atau menonton film dan serial.

Menjalani rutinitas dengan kegiatan yang menyenangkan dapat membantu menjaga kesehatan mental tetap baik.

5. Berpartisipasi dalam Komunitas atau Sekitar

Selain mendukung mereka yang berada jauh, ada banyak cara untuk terlibat di lingkungan sekitar. Kalian bisa berkontribusi sesuai kemampuan, seperti menyebarkan informasi yang valid, berdonasi, atau membantu warga terdampak.

Hal ini bukan sekadar bantuan atau amal, melainkan sebagai bentuk saling menolong. Kontribusi kecil bisa menghadirkan makna dan meredakan rasa frustrasi.

6. Bicaralah dengan Orang yang Dipercaya

Berbagi cerita dengan seseorang yang dipercaya, baik teman, keluarga, maupun rekan kerja bisa sangat membantu. Perasaan sering kali menjadi lebih ringan ketika kita terbuka pada orang yang peduli.

Jika tatap muka sulit dilakukan, kalian tetap bisa terhubung dengan orang terdekat melalui panggilan video, telepon, atau aplikasi pesan.

7. Cari Bantuan Profesional

Jika kalian merasa kesulitan menghadapi stres yang sedang dialami, jangan ragu untuk menghubungi layanan kesehatan mental setempat, konselor, atau dokter. Ingat, kalian tidak sendirian, dan ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesejahteraan emosional.

Tulisan ini telah tayang di TrenAsia.com oleh Distika Safara Setianda pada 2 September 2025.