Senin, 14 Februari 2022 16:39 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal masuk (capital inflow) ke pasar keuangan domestik mencapai Rp5,57 triliun sepanjang pekan lalu (7-10 Februari 2022). Rinciannya, jual neto (net sell) di pasar SBN sebesar Rp1,11 triliun dan beli neto (net buy) di pasar saham sebesar Rp6,68 triliun.
Kepala Departemen Komunikasi dan Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono menyatakan, dari data setelmen sampai dengan 10 Februari 2022 year-to-date (ytd), terpantau nonresiden beli neto Rp2,57 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp10,85 triliun di pasar saham. Hal ini membuat tingkat premi risiko credit default swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik dari 91,10 basis poin (bps) per 4 Januari 2022 menjadi 92,80 bps per 10 Februari 2022.
“Sementara, tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun naik pada level 6,48 persen. Kenaikan juga terjadi pada yield surat utang Amerika Serikat, US Treasury 10 tahun ke level 2,029 persen,” kata Erwin dalam website resmi seperti dikutip Senin, 14 Februari 2022.
Baca Juga :
Erwin menambahkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
BI bersama pemerintah juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 14 Feb 2022