Jumat, 30 Juli 2021 06:33 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA, WongKito.co - Anda sibuk bekerja?banyak orang yang bekerja dalam kisaran waktu 40 hingga 50 jam per minggu. Akan tetapi, hanya menghitung jam kerja saja bisa menipu. Ada banyak faktor lain yang dapat menyebabkan burnout, yang termasuk lamanya perjalanan yang harus ditempuh untuk pergi ke tempat kerja, tanggung jawab, lingkungan kerja, dan kepuasan kerja.
Mengutip dari Healthline, Anda perlu berhati-hati jika sudah tidak bisa menikmati waktu libur kerja Anda. Jika pekerjaan menghabiskan banyak waktu, hal tersebut berisiko berbahaya untuk kesehatan. Berikut beberapa tanda bahwa Anda bekerja terlalu keras.
Beralih ke Alkohol
Bekerja lebih dari 40 jam per minggu dapat membuat seseorang lebih cenderung mengonsumsi minuman beralkohol yang berisiko. Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko yang mengancam jiwa.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk break sebentar dengan menghindari tidak menatap layar smartphone atau laptop setelah bekerja. Anda bisa mencoba mendengarkan musik favoritmu atau membaca buku.
Produktivitas Terhenti
Bekerja terlalu lama dapat menurutnkan produktivitas Anda. Sebuah studi yang dilakukan di Stanford menemukan bahwa seseorang yang bekerja 70 jam per minggu sebenarnya tidak menyelesaikan lebih banyak pekerjaan, daripada rekan-rekan mereka yang hanya bekerja 56 jam saja.
Untuk mengatasinya, Anda bisa menghindari multitasking. Fokuskan pada tiga prioritas utama Ada setiap hari. Gunakan metode "Getting Things Done" yang berfokus pada manajemen waktu dan organisasi, dan dapat membantu Anda lebih efisien dan produktif.
Kurang Tidur dan Kelelahan di Siang Hari
Jika Anda kurang tidur, maka hal ini dapat menyebabkan Anda lebih lelah saat siang hari. Selain itu, kurang tidur juga dapat menurunkan produktivitas serta meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Punggung dan Leher Terasa Sakit
Semakin keras seseorang bekerja, maka semakin besar risiko mereka untuk sakit punggung. Untuk wanita, rasa sakit pada umumnya muncul di leher, sedangkan untuk pria di punggung bawah. Hal tersebut merupakan suatu pertanda umum terjadi stres yang disebabkan karena ketegangan otot.
Jantung Bekerja Ekstra
Stres akibat kerja dapat melepaskan hormon kortisol, yang membuat jantung Anda bekerja lebih keras. Hal ini dapat meningkatkan risiko stroke, penyakit arteri koroner, diabetes tipe 2, bahkan kanker.