Rabu, 30 Agustus 2023 14:32 WIB
Penulis:admin
Editor:admin
Jakarta, Wongkito.co - Bahan bakar fosil dan batu bara yang dianggap biang kerok pencemaran udara di Jakarta.
Hal itu dikatakan Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Bahlil mendorong menggunakan mobil listrik untuk kendaraan keseharian mereka guna mengkampanyekan program green energy atau energi hijau.
"Polusi di Jakarta ini terlalu tinggi karena kita memakai batu bara dan memakai fosil," katanya di dalam kuliah umum ddi UIN Syarif Hidayatullh Jakarta. Selasa, 30 Agustus 2023.
Bahlil mengatakan penggunaan mobil listrik dan dorongan menuju energi hijau bisa menurunkan polusi serta memanfaatkan sumber daya minetal yaitu nikel untuk menggenjot baterai listrik.
Baca juga
Cadangan nikel Indonesia diakui melimpah, dengan adanya cadangan tersebut membuat potensi Indonesia untuk mengurangi polusi dengan menggunakan kendaraan listrik bisa terwujud.
Hal ini senada dengan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pemanfaatan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ramah lingkungan. Hal ini diharapkan juga mampu menekan polusi akhir-akhir ini yang menimpa Jakarta.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, salah satu opsi untuk mengatasi tingkat polutan tinggu dengan mendorong peningkatan oktan pada BBM.
Arifin pun tak menampik bahwa permasalahan gas buang dari bahan bakar minyak (BBM) turut menjadi permasalahan yang perlu diatasi. Penyebabnya, tingkat polutan yang dihasilkan dari BBM menjadi salah satu penyumbang polusi udara di tanah Air.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkapkan, faktor utama pencemaran emisi atau penyebab memperburuknya kualitas udara di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya adalah PLTU dan kendaraan bermotor.
Siti menyebut dari kendaraan dengan kontribusi 44%, lalu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 34%, dan sisanya adalah lain-lain, termasuk dari rumah tangga
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 30 Aug 2023