Senin, 04 Juli 2022 14:32 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Data coin market cap mengungkapkan mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) terpantau berada di zona merah berdasarkan, Senin, 4 Juli 2022 pukul 12.00 WIB, sementara Bitcoin dinilai analis berpotensi untuk mengalami kejatuhan harga hingga menembus level support.
Bitcoin (BTC) mencatat penurunan 0,46% dan menempati posisi harga US$19.121 atau setara dengan Rp285,97 juta dalam asumsi kurs Rp14.956 perdolar Amerika Serikat (AS).
Kemudian, Ethereum yang menempati peringkat kedua big cap pun mengalami penurunan dengan persentase 1,6% dan tengah menduduki harga US$1.055 (Rp15,7 juta).
Di peringkat ketiga, Tether (USDT) mengalami stagnan di harga US$0,9991 (Rp14.942) sementara USD Coin (USDC) di peringkat keempat mengalami penurunan 0,02% namun masih menduduki harga wajar stablecoin di level US$1 Rp14.956).
Baca Juga:
Binance Coin (BNB) di peringkat kelima merosot 0,98% di harga US$216,81 (Rp3,24 juta), dan di peringkat keenam, Binance USD (BUSD) catat penurunan 0,08% ke level US$0,999 (Rp14.941).
Di peringkat ketujuh, Ripple (XRP) naik 1,68% ke harga US$0,319 (Rp4.770) sementara di peringkat kedelapan, Cardano (ADA) turun 0,41% ke harga US$0,4483 (Rp6.704).
Selanjutnya, Solana (SOL) di peringkat kesembilan mengalami penurunan 1,28% ke harga US$32,69, dan di peringkat kesepuluh, Dogecoin (DOGE) turun 0,02% ke level US$0,0665 (Rp994).
Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, pasar kripto pada awal pekan ini terlihat kurang bergairah, dan Bitcoin tampak mengalami kritis di level support-nya saat ini yang berada di kisaran US$19.000 (Rp294,16 juta).
Sejak pekan lalu, Bitcoin terus mengalami naik-turun dengan pergerakan harga yang cenderung mendatar, dan Afid menilai bahwa hal itu disebabkan oleh banyaknya investor yang berusaha mempertahankan harga Bitcoin agar tidak jatuh menembus level support-nya dan memicu penurunan harga yang lebih dalam.
Meski demikian, Afid juga mengatakan bahwa sejumlah analis percaya Bitcoin akan menembus harga support sehingga investor perlu lebih berjuang keras untuk mempertahankan harga aset berkapitalisasi pasar terbesar itu.
"Penerobosan dari kisaran ini dapat membuat perdagangan Bitcoin ke posisi antara US$13.000 (Rp194,43 juta) hingga US$15.000 (Rp224,34 juta) dan dapat mengirim market kripto ke dalam spiral yang mungkin memerlukan periode waktu yang lebih lama untuk pemulihan," ujar Afid melalui keterangan tetulis, Senin, 4 Juli 2022.
Baca juga:
Top gainers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers:
1. Arweave (AR): +9,82% (US$11,28/Rp168.703)
2. THORChain (RUNE): +9,14% (US$1,99/Rp29.762)
3. Terra Classic USD (USTC): +8,88% (US$0,06289/Rp940)
4. Curve DAO Token (CRV): +5,03% (US$0,8184/Rp12.239)
5. BitTorrent-New (BTT): +3,54% (US$0,000000837/Rp0,0125)
Top losers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers:
1. Synthetix (SNX): -7,5% (US$2,52/Rp37.689)
2. Polygon (MATIC): -7,15% (US$0,4551/Rp6.806)
3. NEM (XEM): -6,95% (US$0,04087/Rp611)
4. Kava (KAVA): -4,93% (US$1,71/Rp25.574)
5. ApeCoin (APE): -4,06% (US$4,47/Rp66.853)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 04 Jul 2022