Pertumbuhan ekonomi sumsel
Sabtu, 18 November 2023 12:09 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Badan Pusat Statistiks (BPS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tumbuh dengan stabil di angka 5,08 persen artinya tertinggi di Pulau Sumatera.
"Pertumbuhan ekonomi di Sumsel ini tertinggi di Sumatera dan diatas angka nasional ini harus kami pertahankan upaya-upaya yang dilakukan kedepan akan kami tingkatkan lagi termasuk juga pengendalian inflasi ini," kata Penjabat (PJ) Gubernur Sumsel, Fatoni saat menerima audiensi dari Deputi BPS RI M. Habibullah bersama Kepala Badan Pusat Statistik (SPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/11/2023).
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), perekonomian Provinsi Sumsel tumbuh stabil sebesar 5,08 persen pada Triwulan III Tahun 2023 (year-on year/yoy) atau dalam rentang waktu Juli-September 2023. Selain menjadi capaian yang tertinggi di Pulau Sumatera, angka tersebut juga melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen pada kuartal yang sama.
Baca Juga:
Kemudian, tercatat pertumbuhan ekonomi Sumsel pada kuartal III/2023 meningkat jika dibandingkan pada kuartal II/2023, yaitu sebesar 2,39 persen. Data tersebut sebelumnya dirilis oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto pada Senin (6/11/2023).
"Neraca perdagangan Sumsel surplus US$ 1,19 miliar pada kuartal III/2023 atau konstruksi sebesar 41,43% (YoY). Beberapa komoditas unggulan ekspor provinsi Sumsel yaitu bahan bakar mineral, bubur kayu (pulp), karet, minyak dan gas," kata Wahyu.
Wahyu menyebut terdapat sejumlah catatan yang menjadi faktor perekonomian Sumsel tumbuh stabil. Diantaranya, produksi padi secara YoY naik sebesar 11,03 persen dan secara q-to-q juga naik 13,53 persen. Kemudian produksi karet untuk kategori SIR 10 dan SIR 20 secara YoY naik sebesar 0,87 persen.
Baca Juga:
"Realisasi pengadaan semen secara YoY naik sebesar 3,80 persen. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita secara YoY naik sebesar 20,10 persen. Juga realisasi belanja modal pemerintah secara YoY naik sebesar 99,67 persen dan secara q-to-q naik sebesar 50,83 persen," ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan kontribusi pertumbuhan cukup tinggi didapat dari sektor pertambangan sebesar 10,23 persen, kemudian sektor transportasi sebesar 5,88 persen dan sektor akomodasi dan makanan mencapai 12,93 persen.(*)