Sabtu, 08 Oktober 2022 17:54 WIB
Penulis:Susilawati
ZURICH - Jatuhnya harga saham Credit Suisse hingga 40% dalam 6 bulan terakhir membuat perusahaan ini mengambil sejumlah aksi penting.
Baru-baru ini, Credit Suisse dilaporkan menjual aset pentingnya, yakni Savoy Hotel. Penjualan ini memicu sejumlah spekulasi bahwa saat ini perusahaan sedang mengalami kesulitan likuiditas.
"Transaksi tersebut konsisten dengan pendekatan proaktif kami untuk mengelola komposisi kewajiban kami secara keseluruhan dan mengoptimalkan beban bunga dan memungkinkan kami untuk memanfaatkan kondisi pasar untuk membeli kembali surat utang dengan harga menarik," kata Credit Suisse seperti dikutip TrenAsia.com dari CNBC Internasional Sabtu, 8 Oktober 2022.
Baca Juga :
Setelah kabar menjual Savoy Hotel, Credit Suisse dilaporkan melakukan buyback saham atau pembelian kembali surat utang senilai 2 miliar dolar franc Swiss atau US$3,03 miliar, setara dengan Rp46,21 triliun (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS).
Menurut Credit Suisse dalam sebuah pernyataan, Buyback dilakukan perusahaan untuk mengambil keuntungan dari kondisi pasar.
"Buyback memungkinkan kami untuk mengambil keuntungan dari kondisi pasar dengan harga yang menarik," tulis bank dalam pernyataannya.
Menanggapi hal ini, Analis Vontobel Andreas Venditti menuturkan aksi ini adalah langkah oportunistik untuk mengambil keungan dari kondisi pasar yang mungkin bisa meyakinkan beberapa investor.
"Jika dibeli di bawah nilai, hasil keuntungan bisa meningkatkan sedikit modal perusahaan," jelasnya seperti dikutip TrenAsia.com dari Reuters.
Oleh sebab itu, pembelian kembali surat utang diyakini akan meningkatkan kepercayaan investor di tengah skandal yang disebut dihadapi salah satu bank terbesar Eropa tersebut.
Tahun lalu, Credit Suisse dilaporkan kehilangan lebih dari US$5 miliar. Ini terjadi sebagai dampak dari runtuhnya perusahaan investasi Archegos. Tak sampai di situ, perusahaan juga terpaksa menangguhkan dana klien yang terkait dengan pemodal gagal Greensill.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 08 Oct 2022