CSIS Optimistis Ekonomi Indonesia Aman pada 2023, Simak Penjelasannya

Senin, 28 November 2022 15:26 WIB

Penulis:Nila Ertina

Ketua Departemen Ekonomi CSIS Fajar Himawan optimis ekonomi Indonesia akan tahan banting pada tahun 2023.
Ketua Departemen Ekonomi CSIS Fajar Himawan optimis ekonomi Indonesia akan tahan banting pada tahun 2023. (Tangkapan layar YouTube.com/Doku Talk)

JAKARTA - Sejumlah alasan menjadi dasar tingkat keyakinan perekonomian Indonesia akan aman pada tahun 2023, hal itu diungkapkan Ketua Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Fajar Himawan yang mengaku optimistis tekanan global tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Hingga kini,  50 persen ekonomi di dalam negeri ditopang oleh konsumsi rumah tangga.

Fajar pun menuturkan bahwa masyarakat saat ini sudah kembali membelanjakan uangnya, baik untuk konsumsi dan investasi, saat fase-fase terburuk dari pandemi COVID-19 sudah terlewati.

"Pascapandemi, kita bisa lihat masyarakat membelanjakan uangnya, baik untuk konsumsi maupun investasi, dari yang sebelumnya tertahan selama pandemi," kata Fajar diskusi "Efek Ekonomi G20 di Indonesia: Melihat Opportunity Investasi" yang ditayangkan di kanal YouTube Doku Talk, dikutip Senin, 28 November 2022.

Baca Juga:

Kemudian, faktor lain yang dapat mendukung kondisi perekonomian Indonesia yaitu harga komoditas yang saat ini masih menempati level tertinggi dalam skala global.

Indonesia masih cukup aktif mengekspor komoditas yang sifatnya ekstraktif, seperti kelapa sawit, batu bara, dan sebagainya.

Komoditas-komoditas itu pun sangat dibutuhkan saat ini seiring dengan krisis yang disebabkan oleh konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung.

Selain itu, dampak penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 beberapa waktu silam pun menghasilkan beberapa kesepakatan yang dinilai Fajar dapat menguntungkan bagi Indonesia.

"Kita turut mengapresiasi (KTT G20). Poin penting lainnya dari pertemuan G20 ini adalah fokus menciptakan stabilitas di kawasan atau dunia secara umum. Itu kemudian akan berpengaruh pada stabilitas ekonomi di masing-masing negara, dan Indonesia berhasil dalam konteks menggaungkan pentingnya kerja sama ekonomi di dunia internasional," papar Fajar.

Baca Juga:

Dengan katal lain, pertemuan G20 dinilai Fajar dapat memberikan penguatan dalam sinergi dan kerja sama antara beragam negara untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang saat ini semakin variatif.

Salah kerja sama yang disoroti oleh Fajar adalah kesepakatan Pandemic Fund yang walaupun jumlahnya dinilainya belum terlalu besar, namun sudah bisa dianggap sebagai langkah awal yang cukup bagus.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 28 Nov 2022