BRI
Kamis, 04 Februari 2021 08:31 WIB
Penulis:Ananda Astri Dianka
Aplikasi investasi digital Welma alias Wealth Management PT Bank Central Asia Tbk (BCA) / Facebook @BankBCA
JAKARTA – Belum genap dua tahun diluncurkan sejak September 2019, Welma, aplikasi jual beli produk investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) makin digandrungi investor pemula khususnya generasi milenial.
Menurut data dari Wakil Presiden Direktur BCA, Suwignyo Budiman, Welma telah diunduh oleh lebih dari 80.000 pengguna baik di Android maupun iOS. Hingga Januari 2021, jumlah transaksi yang tercatat di Welma telah melampaui Rp6,7 triliun.
“Pertumbuhan ini sejalan dengan perkembangan wealth management, apalagi pandemi tahun lalu ikut mendorong jumlah investor pemula,” kata Suwignyo dalam konferensi pers virtual, Rabu, 3 Februari 2021.
Dalam kesempatan yang sama, Senior EVP Wealth Management BCA, Christine Setyabudhi menyampaikan, fitur terbaru dalam Welma adalah single investor identification (SID).
“Hari ini, Welma sudah berfungsi seutuhnya sebagai end to end mobile solution bagi masyarakat yang hendak berinvestasi atau berasuransi,” jelas Christine.
Kehadiran SID ini, lanjut Christine, merupakan jawaban dari kebutuhan generasi milenial yang ingin serba cepat dan mudah. Selain tentunya merupakan tuntutan zaman di mana industri perbankan juga harus bertransisi ke era digital.
Dari 80.000 lebih pengguna Welma, 10% berasal dari segmen high network, 30% affluent, 30% upper mass, dan 30% mass. Data ini menunjukkan target pasar dari Welma telah menjangkau semua segmen yang ada di BCA.
Secara nominal transaksi, 60% masih didominasi oleh segmen affluent, namun mass market masih menunjukkan perkembangan yang positif. Bahkan, volume transaksi terbesar justru dipegang oleh segmen mass market.
“Meskipun nilainya kecil-kecil, tapi volume transaksi paling banyak berasal dari segmen mass market,” kata dia,
Sementara itu, produk investasi yang paling banyak dibeli oleh investor di Welma adalah obligasi. Tak heran, sebab investor pemula memang cenderung lebih nyaman menginvestasikan uangnya di instrumen yang lebih rendah risiko. (SKO)
2 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu