Rabu, 05 Maret 2025 17:04 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
SURABAYA - Persidangan perselisihan hubungan industrial atau PHI yang melibatkan jurnalis Miftah Faridl melawan perusahaan tempatnya bekerja, CNN Indonesia, memasuki pemeriksaan saksi-saksi. Sidang menghadirkan dua saksi dari pihak penggugat, yakni Edy Can dan Joni Aswira Putra, dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa, 4 Maret 2025.
Faridl, yang diwakili tiga penasihat hukumnya dari Komite Advokasi Jurnalis (KAJ) Jawa Timur, Salawati Taher, Romi Martens Yuswantoro, dan Mahendra Suhartono mengajukan pertanyaan seputar peristiwa yang melatarbelakangi pemotongan upah sepihak. Misalnya, apakah pemotongan upah dilakukan atas persetujuan pekerja, legalitas keputusan atau surat keputusan dan respon pekerja setelah manajemen CNN Indonesia keukeuh memotong upah pekerjanya sepihak.
“Ada fakta menarik. Fakta persidangan terungkap, klaim manajemen CNN Indonesia bahwa kondisi keuangan menurun karena Covid-19, terbantahkan. Saksi mengatakan justru saat pandemi Covid-19, keuangan CNN Indonesia sehat karena mendapatkan iklan besar dari pemerintahan. Maka itu tidak kaget, gaji pekerja sama sekali tidak bermasalah. Jelas ini berbeda dengan klaim manajemen,” ujar Salawati Taher.
Salawati merujuk pada jawaban manajemen CNN Indonesia atas gugatan Faridl, yakni pemotongan upah dilakukan karena dampak dari Covid-19. “Iklan besar itu datang dari Satgas Covid-19 dan berbagai kementerian. Dalam risalah bipartit sebelum pemotongan upah sepihak pada 20 Juni 2024 jelas disebutkan, manajemen mengakui bahwa kondisi keuangan mereka positif. Jadi mengherankan kalau tiba-tiba sekarang manajemen CNN Indonesia mengatakan mengalami kerugian padahal faktanya sebaliknya,” imbuh Salawati.
Saksi Edy Can mengatakan, selama pembahasan terkait kondisi keuangan perusahaan yang menurun, pemotongan upah tidak masuk skema. Edy, yang menjabat sebagai News Production manager, mengakui manajemen melakukan efisiensi untuk operasional produksi, perjalanan dinas, tidak merekrut pekerja baru, sampai menutup program berbiaya tinggi. “Saya yang rutin ikut rapat mingguan atau full cabinet meeting, tidak pernah ada pembahasan soal pemotongan upah,” ungkap pekerja yang bergabung dengan CNN Indonesia sejak 2015 itu.
Sedangkan saksi Joni Aswira Putra mengungkapkan, dalam forum yang dipimpin Wakil Pemimpin Redaksi Revolusi Riza Pahlevi pada 6 Juni 2024, mengumumkan pemotongan upah sudah diputuskan. Anehnya, meski sudah diputuskan, tidak jelas berapa persentase dan durasi pemotongan upah ini. “Kami tahu berapa upah kami yang dipotong, itu 1 hari sebelum gajian tanggal 28 Juni 2024. Bahkan, tidak ada surat keputusan atau SK-nya,’’ kata Joni.
Salawati lantas menanyakan, apakah sudah menjadi kebiasaan di dalam manajemen CNN Indonesia, ketika ada keputusan yang diambil manajemen, tidak didahului dengan pemberian SK. “Tidak seperti itu. Bahkan saat cuti bersama dan pemberian tunjangan hari raya (THR), ada nota internal tertulis, ada nomor suratnya, ada yang tanda tangan. Karena itu, pemotongan upah sepihak ini tidak ada cantolannya. Termasuk acuan peraturan di UU Ketenagakerjaan dan peraturan lain terkait pengupahan,” ujar Joni.
Salawati lantas menanyakan kepada kedua saksi terkait kinerja Faridl. Baik Edy Can maupun Joni Aswira menegaskan, Faridl adalah salah satu karyawan berprestasi. Ia pernah mendapatkan penghargaan sebagai karyawan terbaik CNN Indonesia dan penghargaan dari berbagai lembaga, salah satunya Adinegoro. Bahkan saat gajinya dipotong sepihak, Faridl dan timnya masih mempersembahkan penghargaan untuk CNN Indonesia.
“Dan prestasi-prestasi dari Faridl dan semua pekerja berprestasi inilah yang dijadikan bahan jualan manajemen CNN Indonesia untuk mendapatkan iklan. Penghargaan Adinegoro misalnya, ini salah satu penghargaan tertinggi di dunia pers yang bisa meningkatkan kepercayaan publik terhadap CNN Indonesia,” kata Edy Can.
Miftah Faridl mengaku bersyukur mendapatkan dukungan dari teman-teman seperjuangannya. Pasalnya, Edy Can dan Joni Aswira berdomisili di Bogor dan Depok, Jawa Barat. Keduanya datang dengan uang pribadi dan hasil patungan sesama pekerja. “Jelas ini solidaritas sesama pekerja yang membuat saya banyak bersyukur sehingga bisa menjalani proses pencarian keadilan ini dengan kepala tegak dan bermartabat,” kata Faridl
Perlawanan pekerja terhadap manajemen CNN berawal dari pemotongan upah sepihak pada Juni sampai Agustus 2024. Sebanyak 200-an pekerja menolak pemotongan upah sepihak ini dengan mengirimkan petisi ke manajemen. Sejumlah pekerja, termasuk Miftah Faridl, Edy Can dan Joni Aswira Putra, mendeklarasikan serikat pekerja Solidaritas Pekerja CNN Indonesia atau SPCI pada Juli 2024. Ujungnya, para deklarator ini dipecat sepihak.
Faridl adalah satu dari delapan pekerja yang masih terus melawan. Tujuh pekerja lainnya juga menempuh jalan yang sama di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Perjuangan para pekerja melawan manajemen CNN Indonesia ini didokumentasikan dalam film dokumenter berjudul Cut to Cut yang diputar secara swadaya di 21 titik di berbagai kota di Indonesia. (*)