Indika Energy (INDY) Resmi Akuisisi Perusahaan Smelter dan Bauksit, Bentuk JV Pabrik Mobil Listrik

Jumat, 30 September 2022 13:07 WIB

Penulis:Susilawati

PT Indika Energy Tbk (INDY) resmi mengakusisi perusahaan smelter dan pertambangan bauksit  senilai US$5 juta.
PT Indika Energy Tbk (INDY) resmi mengakusisi perusahaan smelter dan pertambangan bauksit senilai US$5 juta. (Dok. Archi Indonesia)

JAKARTA - Setelah membentuk joint venture (JV) dengan Foxconn terkait pabrik mobil listrik belum lama ini, PT Indika Energy Tbk (INDY) resmi mengakusisi perusahaan smelter dan bauksit.

Lewat anak usahanya, PT Indika Mineral Investindo (IMI), INDY mengakusisi perusahaan smelter dan pertambangan bauksit PT Perkasa Investama Mineral (PIM) senilai US$5 juta atau setara Rp74,9 miliar (kurs Rp14.900 per dolar Amerika Serikat)

Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando menyampaikan, untuk saat ini perusahaan tengah menyusun rencana pengembangan smelter serta pengembangan bauksit tersebut.

"Untuk sekarang sedang menyusun rencana terkait kapasitas smelter dan produksi tambang," ujar Ricky dalam keterangan tertulis pada Jumat, 30 September 2022.

Baca Juga :

Sebelumnya, pada 26 September 2022, anak perusahaan INDY, PT Indika Mineral Investindo, sudah menyelesaikan pengambilalihan 100% saham di PIM.

Adapun nilai transaksi 100% saham di PIM senilai US$ 5 juta atau setara dengan Rp74,9 miliar.

Sebagai informasi, PIM memiliki kegiatan usaha untuk melakukan aktivitas konsultasi manajemen dan perdagangan besar logam dan bijih logam.

Saat ini, PIM memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Mekko Metal Mining yang bergerak di bidang usaha pertambangan bijih bauksit dan PT Perkasa Alumina Indonesia yang bergerak di bidang usaha industri pembuatan logam dasar bukan besi (smelter).

Akuisisi ini merupakan salah satu langkah INDY untuk ekspansi usaha ke sektor non-batu bara, khususnya mineral bauksit. Sebelumnya, INDY telah menetapkan target untuk meningkatkan 50% pendapatan dari sektor non-batu bara pada 2025 dan mencapai netral karbon pada tahun 2050 mendatang. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 30 Sep 2022