Senin, 11 Agustus 2025 17:07 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
JAKARTA, WongKito.co - Generasi Z di Indonesia kini semakin selektif dalam mengonsumsi konten, produk, dan tren. Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) bergeser menjadi Filter on My Own, di mana anak muda hanya memilih hal-hal yang relevan dengan nilai dan identitas mereka.
Riset Cheil Indonesia bertajuk Redefining the Rules of Relevance menemukan, 67% Gen Z mengagumi sosok yang autentik, memiliki prinsip kuat, dan memberi dampak nyata. Tren ini mencerminkan semangat mindful consumption, yakni keputusan konsumsi yang diambil secara sadar dan penuh pertimbangan, tak hanya dalam membeli produk, tapi juga dalam memilih sumber informasi hingga gaya hidup.
“Kalau dalam konsumsi harian mereka bertanya, ‘Apakah ini selaras dengan nilai saya?’, seharusnya pertanyaan yang sama juga berlaku saat mengambil keputusan investasi,” kata Direktur PT Insight Investments Management (PT IIM) Ria M. Warganda, dalam keterangan resmi, Senin 11 Agustus 2025.
Ria menegaskan, investasi masa kini bukan hanya soal imbal hasil, tetapi juga relevansi dengan prinsip hidup dan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat. PT IIM, lanjutnya, mengusung konsep mindful investing melalui produk-produk yang memadukan potensi keuntungan finansial dengan kontribusi sosial lewat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Salah satunya adalah Reksa Dana Insight Renewable Energy Fund (I-Renewable), yang selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Produk ini mendukung proyek energi terbarukan, seperti PLTS atap, biodigester, hingga akses listrik ramah lingkungan di wilayah tertinggal.
Contoh nyata terlihat pada Desa Energi Insight di Tanjung Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Selama setahun berjalan, program ini meningkatkan pendapatan nelayan binaan hingga 156% per bulan lewat pemanfaatan energi bersih untuk kegiatan ekonomi pesisir.
PT IIM juga mengembangkan program serupa di Lampung Timur, meliputi sumur biogas, instalasi PLTS atap, rumah kompos, pertanian organik, serta pelatihan masyarakat. “Dengan cara ini, setiap keputusan investasi bisa menjadi sarana mewujudkan tujuan pribadi sekaligus memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat,” tutup Ria.
Instrumen Investasi Hijau
Dalam praktik mindful investing, instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin diminati, terutama oleh investor yang ingin menyeimbangkan keuntungan finansial dengan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Di pasar global, terdapat beragam pilihan instrumen yang telah mengadopsi prinsip ESG secara nyata.
Salah satunya adalah green bonds atau obligasi hijau, yang dananya secara khusus dialokasikan untuk pembiayaan proyek ramah lingkungan seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan efisiensi energi. Selain itu, terdapat sustainability-linked bonds yang mengaitkan imbal hasilnya dengan pencapaian target keberlanjutan tertentu oleh penerbit.
Di ranah saham, banyak perusahaan yang masuk dalam indeks saham berorientasi ESG, seperti SRI-KEHATI di Indonesia atau Dow Jones Sustainability Index di tingkat global. Saham-saham ini umumnya berasal dari perusahaan yang memiliki rekam jejak baik dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola perusahaan yang transparan.
Produk reksa dana berbasis ESG juga semakin berkembang, baik dalam bentuk reksa dana saham maupun pendapatan tetap, yang portofolionya dipilih berdasarkan penilaian keberlanjutan emiten. Tak ketinggalan, instrumen investasi alternatif seperti impact funds atau dana dampak sosial mulai banyak dilirik. Instrumen ini secara langsung menyalurkan modal ke proyek-proyek atau bisnis yang bertujuan menciptakan dampak sosial dan lingkungan positif, selain memberikan keuntungan finansial. Dengan semakin banyaknya pilihan ini, investor mindful dapat menyusun portofolio yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga selaras dengan nilai keberlanjutan yang mereka junjung tinggi.
Kategori Investasi | Contoh Produk / Instrumen | Deskripsi Singkat |
---|---|---|
Saham Berbasis ESG | Indeks SRI-KEHATI, saham perusahaan dengan laporan keberlanjutan (sustainability report) | Saham emiten yang memenuhi kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik, misalnya efisiensi energi, program sosial berkelanjutan, dan transparansi manajemen. |
Reksa Dana ESG | Reksa Dana Indeks SRI-KEHATI, Reksa Dana ESG dari manajer investasi lokal | Portofolio reksa dana yang menempatkan dana pada perusahaan dengan kinerja ESG tinggi. Cocok untuk investor yang ingin diversifikasi sambil tetap mengedepankan keberlanjutan. |
Green Bonds | Obligasi Hijau PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Global Green Sukuk | Surat utang yang dananya digunakan khusus untuk proyek ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, transportasi bersih, dan pengelolaan limbah. |
ETF ESG | ETF SRI-KEHATI, ETF ESG Global | Exchange Traded Fund yang mengikuti indeks saham berstandar ESG, memberikan fleksibilitas perdagangan seperti saham dengan prinsip keberlanjutan. |
Sukuk Berbasis ESG | Green Sukuk Indonesia, Sukuk Tabungan Proyek Ramah Lingkungan | Instrumen syariah yang mendanai proyek berkelanjutan sesuai prinsip syariah dan ESG, seperti pembangunan energi terbarukan atau konservasi alam. |
Crowdfunding Proyek Sosial/Lingkungan | Ethis, Kitabisa Invest | Platform pendanaan kolektif untuk proyek yang berfokus pada dampak sosial positif, seperti pemberdayaan masyarakat atau konservasi lingkungan. |
Impact Investing | Investasi di startup teknologi lingkungan, perusahaan sosial | Pendanaan langsung kepada bisnis yang misi utamanya adalah memberikan dampak sosial dan lingkungan positif sambil tetap menghasilkan keuntungan finansial. |
Tulisan ini telah tayang di TrenAsia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 11 Agustus 2025.