Intip Yuk Tempat-Tempat Terkering di Dunia

Sabtu, 01 Juni 2024 18:18 WIB

Penulis:Susilawati

Tanah kering akibat cuaca panas yang menerpa
Tanah kering akibat cuaca panas yang menerpa (Pixabay)

JAKARTA - Musim kemarau adalah periode yang sering ditandai dengan cuaca sangat panas dan kering yang ekstrem. Selain meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, musim kemarau juga mengancam pasokan air bersih, pertanian, dan ekosistem alami.

Prediksi untuk musim kemarau 2024 di 699 Zona Musim (ZOM) Indonesia menunjukkan sebagian besar wilayah diperkirakan akan mengalami awal musim kemarau pada bulan Mei hingga Agustus 2024, yang mencakup 445 ZOM (63,66%). Dibandingkan dengan normalnya, awal musim kemarau diperkirakan akan mundur di sebagian besar wilayah Indonesia, yakni sebanyak 284 ZOM (40,63%).

Dilansir dari BMKG, pada Senin, 27 Mei 2024, selama Musim Kemarau 2024, sebagian besar daerah diprediksi mengalami tingkat hujan normal, sebanyak 358 ZOM (51,22%).

Baca juga:

Puncak kemarau 2024 diperkirakan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia, dengan total 537 ZOM (77,27%). Dibandingkan dengan normalnya, puncak musim kemarau diperkirakan akan sama dengan normal di sebagian besar daerah, yaitu sebanyak 290 ZOM (49,49%).

Durasi kemarau 2024 diperkirakan berlangsung selama 3 hingga 15 dasarian di sebagian besar wilayah, mencakup 447 ZOM (63,95%). Dibandingkan dengan durasi normalnya, diperkirakan durasi musim kemarau 2024 akan lebih pendek di sebagian besar daerah di Indonesia, yakni sebanyak 409 ZOM (58,51%).

Terkait musim kering, ada beberapa negara terkering karena memiliki curah hujan yang rendah, bahkan hanya dituruni hujan setiap beberapa tahun sekali.

Tempat Terkering di Dunia

Berikut adalah tempat terkering di dunia, yaitu:

Gurun Atacama

Gurun Atacama terletak di bagian utara Chili dan dikenal sebagai salah satu daerah paling kering dan paling ekstrem di Bumi. Karena tingkat kekeringannya, orang sering membandingkan Atacama dengan planet Mars karena memiliki iklim dan medan yang mirip.

Melintasi lebih dari 966 km sepanjang Pantai Pasifik Amerika Selatan, tempat ini juga dikenal dengan nama Valle de la Muerte atau Lembah Kematian. Sebagai salah satu lanskap paling tandus di dunia, Atacama terdiri dari gurun pasir luas dan medan berbatu.

Atacama terkenal dengan kekeringannya yang luar biasa, yang disebabkan oleh posisinya di antara dua rangkaian pegunungan besar, yaitu Pegunungan Pantai Chili dan Pegunungan Andes. Kedua pegunungan ini menghalangi awan dan hujan untuk mencapai wilayah gurun tersebut.

Kondisi gurun ini diperparah oleh aliran udara kering dari Samudra Pasifik, sehingga historisnya beberapa bagian Atacama hanya mengalami hujan sekali setiap sepuluh tahun.

Suhu rata-rata musim panas di Antofagasta, sebuah kota pelabuhan besar di Chili utara, berkisar sekitar 18 derajat Celsius.

Meskipun kondisi alamnya keras, Atacama adalah rumah bagi berbagai satwa liar seperti rubah, burung, hewan pengerat, dan reptil. Tumbuhan seperti kaktus, sukulen, bunga, dan tanaman lain juga dapat beradaptasi di lingkungan yang kering.

Beberapa organisme seperti bakteri, alga, beberapa spesies hewan kecil, dan jenis tanaman telah beradaptasi untuk bertahan hidup di kondisi yang sangat keras ini, biasanya hidup di area-area dengan sedikit kelembaban.

Tidak hanya menjadi habitat bagi hewan dan tumbuhan, lebih dari 1 juta orang juga tinggal di Gurun Atacama. Wilayah ini juga terkenal dengan kekayaan alamnya seperti nitrat, yang mendukung pertumbuhan industri pertambangan di Atacama.

Gurun Arab

Gurun Arab, seperti namanya, meliputi sebagian besar Semenanjung Arab di Timur Tengah. Wilayah ini memiliki cuaca yang sangat ekstrem, dengan suhu tertinggi mencapai 55 derajat Celcius dan rata-rata curah hujan kurang dari 102 mm per tahun.

Keadaan ini sering kali menyebabkan badai debu dan banjir, yang memperburuk kondisi lingkungan di daerah tersebut.

Gurun Kutub Utara McMurdo

Gurun Kutub Utara McMurdo, yang juga dikenal sebagai Lembah Kering McMurdo, memiliki karakteristik yang berbeda dari gurun lainnya. Berbeda dengan gurun-gurun yang ditutupi oleh hamparan pasir, McMurdo memiliki lanskap yang tertutup es dan tanah yang membeku. Wilayah ini memiliki tingkat kelembapan yang sangat rendah dan jarang sekali terjadi curah hujan.

Terletak di sebelah barat McMurdo Sound, suhu rata-rata tahunan di kawasan ini mencapai minus 20 derajat Celcius dengan total curah hujan per tahun di bawah 60 mm. McMurdo Sound terkenal karena menjadi lokasi ekspedisi penjelajah Inggris, Ernest Shackleton.

Shackleton sempat menghabiskan musim dingin di sana saat mencoba mencapai Kutub Selatan antara tahun 1907-1909. Usut punya usut, gubuk tempat tinggalnya masih berdiri di wilayah tersebut hingga saat ini.

Wadi Halfa

Wadi Halfa terletak di Sudan. Secara umum, wilayah ini bukan termasuk salah satu tempat terkering di dunia, terutama karena letaknya di tepi Danau Nubia. Namun demikian, daerah ini terkenal dengan kondisi kering yang ekstrem dan iklim yang panas.

Kondisi ini disebabkan oleh lokasi Wadi Halfa di tepi Gurun Sahara yang jarang turun hujan dan memiliki suhu yang tinggi. Meskipun begitu, wilayah ini menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 15.000 penduduk. Masyarakat di sini umumnya mengandalkan Sungai Nil untuk irigasi dan sumber air.

Menariknya, Wadi Halfa juga merupakan gerbang antara Sudan dan Mesir, sehingga menjadi tempat pemberhentian semalam yang populer bagi para pelancong yang melintasi perbatasan.

Al-Kufrah

Salah satu daerah paling kering di benua Afrika ini dikelilingi oleh Gurun Libya yang memiliki bukit pasir setinggi 980 kaki. Wilayah ini menerima curah hujan kurang dari 0,04 inci per tahun, sehingga kondisi kekeringannya sangat ekstrem.

Meskipun begitu, saat ini tanahnya telah menjadi subur karena adanya sumber air yang tersedia. Penduduk di sana mengangkut air dari mata air alami yang ada di bawah tanah ke permukaan dan menyebarkannya menggunakan alat penyiram rotator. Dengan begitu, penduduk Al-Kufrah dapat bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Gurun Sahara

Gurun Sahara, di Afrika Utara, merupakan gurun panas terbesar di dunia. Suhu tertinggi di sini bisa mencapai 50 derajat Celcius pada bulan tertentu. Wilayahnya membentang dari Atlantik barat hingga Laut Mediterania di utara, dan Laut Merah di timur.

Sebagai salah satu gurun yang paling terkenal di dunia, Sahara hanya menerima rata-rata curah hujan sebesar 76 mm per tahun, sebagian besar terjadi antara bulan Desember dan Maret. Meskipun iklimnya sangat ekstrem, gurun Sahara adalah tempat tinggal bagi 2,5 juta orang.

Aoulef

Aoulef adalah sebuah kota kecil di Aljazair. Angin panas dari gurun membuatnya menjadi salah satu tempat terkering di dunia. Rata-rata curah hujan tahunan kurang dari 5 inci. Penduduk di sana hanya mengandalkan sumur-sumur dan sumber air terbatas untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Selain dikenal sebagai salah satu tempat terkering, Aoulef juga termasuk tempat terpanas di Aljazair. Suhu siang hari yang mencapai rata-rata sekitar 122 derajat Fahrenheit. Beruntung, Aoulef adalah sebuah oase di tengah gurun dan pohon-pohon palem di sekitarnya memberikan keteduhan di bawah teriknya matahari.

Gurun Sonoran

Gurun Sonoran terletak di barat daya Amerika Utara, melintasi wilayah sebagian Amerika Serikat dan Meksiko. Gurun ini termasuk dalam daftar tempat terkering karena rata-rata curah hujannya tidak melebihi 76 mm per tahun, dengan suhu yang bisa mencapai 49 derajat Celcius di musim panas.

Meski demikian, Sonoran adalah habitat bagi berbagai jenis tanaman kaktus, termasuk saguaro, pohon mesquite, dan semak kreosot.

Pelican Point

Namibia adalah negara yang sebagian wilayahnya tertutup oleh bukit pasir, sehingga tidak heran jika beberapa daerahnya gersang, termasuk Pelican Point. Secara spesifik, Pelican Point terletak di Gurun Namib, salah satu gurun tertua dan paling kering di dunia. Kekeringan ekstrem di daerah ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk angin kering yang kuat yang menghalangi terbentuknya awan dan hujan.

Kondisi lingkungan yang keras, minim sumber daya, dan jaraknya yang jauh dari pemukiman utama menyebabkan tidak ada pemukiman permanen di Pelican Point. Wilayah ini hanya dihuni oleh beberapa spesies tumbuhan dan hewan yang telah berkembang untuk bertahan hidup dengan sedikit air.

Itulah beberapa tempat terkering yang ada di dunia.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 01 Jun 2024