Senin, 26 Mei 2025 19:07 WIB
Penulis:Susilawati
Umat muslim mengisi waktu puasa dengan mengaji dan bertadarus di Masjid Istiqlal. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
JAKARTA – Jelang perayaan Iduladha 1446 H, umat Islam dianjurkan menjalankan puasa sebagai upaya memperbanyak amal ibadah, salah satunya dengan puasa Tarwiyah.
Salah satu keistimewaan puasa Tarwiyah adalah dapat menghapus dosa selama satu tahun. Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang menyatakan:
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين
Artinya: “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).
Baca juga:
Puasa Tarwiyah merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki makna penting di bulan Dzulhijjah, yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah 2025. Puasa ini juga menjadi bagian dari persiapan para jamaah haji sebelum menjalani wukuf di Arafah.
Puasa Tarwiyah termasuk salah satu puasa sunnah yang dilakukan menjelang Iduladha, selain puasa Dzulhijjah dan puasa Arafah. Berdasarkan Kalender Hijriah 2025 yang ditetapkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, berikut jadwal puasa Iduladha yang telah disesuaikan dengan kalender Masehi.
- 1 Dzulhijjah (puasa Dzulhijjah): Rabu, 28 Mei 2025
- 2 Dzulhijjah (puasa Dzulhijjah): Kamis, 29 Mei 2025
- 3 Dzulhijjah (puasa Dzulhijjah): Jumat, 30 Mei 2025
- 4 Dzulhijjah (puasa Dzulhijjah): Sabtu, 31 Mei 2025
- 5 Dzulhijjah (puasa Dzulhijjah): Minggu, 1 Juni 2025
- 6 Dzulhijjah (puasa Dzulhijjah): Senin, 2 Juni 2025
- 7 Dzulhijjah (puasa Dzulhijjah): Selasa, 3 Juni 2025
- 8 Dzulhijjah (puasa Tarwiyah): Rabu, 4 Juni 2025
- 9 Dzulhijjah (puasa Arafah): Kamis, 5 Juni 2025
- 10 Dzulhijjah (Idul Adha 1446 H): Jumat, 6 Juni 2025
Puasa Tarwiyah disunnahkan bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Pelaksanaannya dimulai dengan niat yang sebaiknya diucapkan pada malam hari sebelum masuk waktu subuh. Berikut bacaan niatnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”
Bagi umat yang lupa mengucapkan niat pada malam hari, diperkenankan untuk melafalkannya di siang hari selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berikut niat puasa Tarwiyah yang bisa dibaca pada siang hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ‘ala rizqika aftartu. Birahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: “Ya Allah, untukMu aku berpuasa, kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 26 May 2025